Pendidikan Bahasa Indonesia 2024

  • Analisis tuturan dan kesantunan tuturan tokoh utama dalam film Adit, Sopo, dan Jarwo
    by Mung Fa on March 25, 2025 at 7:02 am

    Penelitian ini dilatarbelakangi keingintahuan peneliti terhadap kesantunan tuturan tokoh dalam film Adit, Sopo, dan Jarwo. Tujuan penelitian ini, yaitu (1) mengetahui tindak tutur yang digunakan tokoh dalam film Adit, Sopo dan Jarwo, (2) mendeskripsikan kesantunan pada tuturan tokoh dalam film Adit, Sopo dan Jarwo, dan (3) mendeskripsikan ketidaksantunan pada tuturan tokoh dalam Film Adit, Sopo, dan Jarwo. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif berdasarkan data deskriptif berupa kalimat percakapan dari tokoh dalam film Adit, Sopo, dan Jarwo dengan menggunakan sumber data berupa dokumen tertulis terdapat dalam situs Youtube http://www.youtube.com/@MDAnimationOfficial Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik simak bebas libat cakap dan teknik mencatat. Teknik analisis data yang dilakukan, yaitu teknik analisis data kualitatif, peneliti mengelompokkan data berdasarkan kesamaan jenis tuturannya kemudian data yang telah dikelompokkan disajikan dalam bentuk tabel dianalisis dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tuturan yang dominan adalah tuturan lokusi sebanyak 93 tuturan yang terdiri atas deklaratif/berita (42), 26 perintah/imperatif , 18 tanya/interogatif , dan 7 seruan/ekslamatif . Sedangkan tuturan ilokusi ditemukan sebanyak 6 tuturan yaitu 4 berita sindiran dan 2 berita meminta . Dari segi kesantunan pematuhan bidal Leech, ditemukan 46 tuturan dengan rincian 16 bidal kesetujuan, 8 bidal kebijaksanaan, 10 bidal kedermawanan, 6 bidal pujian , dan 6 bidal kesimpatianan . Ketidaksantunan sebanyak tuturan yaitu 4 ironi dan 1 kelakar , sementara pelanggaran bidal kesantunan Leech sebanyak 48 tuturan dengan rincian 22 pelanggaran bidal kesimpatian, 12 pelanggaran bidal kebijaksanaan, 5 pelanggaran bidal kesetujuan, 4 pelanggaran bidal kedermawanan, 4 pelanggaran bidal kerendahhatian, dan 1 pelanggaran bidal pujian. Penelitian ini memberikan gambaran tentang penggunaan tuturan dan kesantunan tokoh Adit, Sopo, dan Jarwo.

  • Analisis penggunaan gaya bahasa dalam lakon wayang “Baladewa Suci” oleh dalang Ki Manteb Soedharsono dan kandungan profil pelajar Pancasila
    by Denta Cesar Prasastia on March 25, 2025 at 7:00 am

    Penelitian ini dilatarbelakangi keingintahuan peneliti terhadap salah satu Pertunjukan Wayang Lakon “Baladewa Suci” oleh Dalang Ki Manteb Soedharsono karena beliau seorang dalang yang mumpuni dalam bidang kesenian, kebudayaan, nasihat dan nilai kehidupan lewat wayang kulit. Rumusan masalah penelitian ini yaitu (1) Apa gaya bahasa yang digunakan dalam lakon wayang “Baladewa Suci” dalang Ki Manteb Soedharsono?, (2) Apa penyebab gaya bahasa yang dipakai sang dalang dalam lakon wayang “Baladewa Suci” dalang Ki Manteb Soedharsono?, (3) Apa nilai profil pelajar Pancasila dalam lakon wayang “Baladewa Suci” dengan dalang Ki Manteb Soedharsono?. Tujuan penelitian ini yaitu (1) mendeskripsikan gaya bahasa dalam lakon wayang, (2) menguraikan penyebab gaya bahasa yang digunakan dalam lakon wayang, (3) menunjukkan nilai profil pelajar Pancasila dalam lakon wayang. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode deskriptif, penelitian menggunakan rancangan kualitatif dengan teknik observasi, simak catat, pengelompokkan, dan klarifikasi data, menganalisis penggunaan gaya bahasa yang terdapat pada lakon wayang, kemudian mengelompokkannya kesamaan dan perbedaan, menganalisis penggunaan gaya bahasa pada lakon wayang dan mengelompokkannya ke dalam jenis gaya bahasa, dan menganalisis nilai profil pelajar Pancasila. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan (1) Gaya bahasa berupa 55 data dalam majas Hiperbola 4 data, Simbolik 2 data, Paralelisme 2 data, Retorik 6 data, Repetisi 4 data, Sinekdoke/Pars pro toto 3 data, Metonomia 10 data, dan masih ada lagi. (2) Penyebab gaya bahasa berupa 55 data seperti Hiperbola 4 data, Simbolik 2 data, Paralelisme 2 data, Retorik 6 data, Retorik 6 data, Repetisi 4 data, Sinekdoke/Pars pro toto 3 data, Metonomia 10 data, dan masih ada lagi. (3) Nilai Profil Pelajar Pancasila berupa Werkudara, Suryagupala, Kyai Semar, Prabu Kresna dan Raden Arjuna meliputi beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha esa dan berakhlak mulia 17 data, kebinekaan global 7 data, bergotong royong 3 data, mandiri 7 data, bernalar kritis 5 data, kreatif 5 data. Untuk simpulan dan saran sebagai berikut: (1) bagi pembaca hendaknya tidak hanya mengetahui isi lakon wayang tetapi juga mengetahui makna, pesan, dan nilai-nilainya moralnya, (2) bagi pengajar/ guru dapat menggunakan bahasa dan gaya bahasa yang digunakan oleh Ki Manteb Soedarsono sebagai bahan pengajaran bahasa Indonesia, (3) peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai bahasa dan gaya bahasa yang digunakan dalam skripsi lainnya.

  • Analisis penggunaan bahasa dan gaya bahasa pada lirik lagu Sekapor Sireh karya Edy Mawardi dan kandungan profil pelajar Pancasila
    by Florentinus Roidianus on September 30, 2024 at 2:52 am

    Penelitian ini dilatarbelakangi keingintahuan peneliti terhadap makna secara mendalam tentang lirik yang dinyayikan oleh salah satu penyanyi pria Mempawah, yaitu Edy Mawardi. Selain lagunya secara iramanya enak untuk didengar, kata-kata yang digunakan pada lirik lagunya unik. Tujuan penelitian ini, yaitu (1) mengetahui penggunaan bahasa pada lirik lagu Sekapor Sireh karya Edy Mawardi, (2) mengetahui penggunaan gaya bahasa yang terdapat pada lirik lagu Sekapor Sireh karya Edy Mawardi,dan (3) mengetahui kandungan profil pelajar Pancasila. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif berdasarkan data deskriptif berupa kata, baris, dan bait dengan menggunakan sumber data berupa dokumen tertulis yang terdapat di situs https://daengpajoka.com yang di dalamnya terdapat delapan lagu pada album Sekapor Sireh karya Edy Mawardi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik simak dan teknik catat. teknik analisis data yang akan dilakukan, yaitu menganalisis penggunaan bahasa yang terdapat pada album Sekapor Sireh karya Edy Mawardi, kemudian mengelompokkannya ke dalam kesamaan, kemiripan, dan perbedaan, menganalisis penggunaan gaya bahasa terdapat pada album Sekapor Sireh karya Edy Mawardi, kemudian mengelompokkannya ke dalam berbagai jenis gaya bahasa, menganalisis apa saja nilai-nilai profil pelajar Pancasila yaitu (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Mahaesa, dan berakhlak mulia, (2) mandiri, (3) bergotong-royong, (4) berkebinekaan global, (5) bernalar kritis, dan (6) kreatif yang digunakan pada lirik lagu Sekapor Sireh karya Edy Mawardi, menarik kesimpulan terhadap hasil analisis data yang telah diperoleh. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil, yaitu (1) penggunaan bahasa berupa sejumlah 61 data, yang terdiri atas (a) bahasa Indonesia sama dengan Melayu Mempawah ada 8 data, (b) bahasa Indonesia mirip dengan Melayu Mempawah ada 53 data, yaitu (I) perubahan vokal a menjadi e ada 13 data, (II) perubahan vokal i menjadi e ada 7 data, (III) perubahan vokal u menjadi o ada 8 data, (IV) penghilangan konsonan ada 7 data, (V) penambahan konsonan ada 8, (VI) perubahan konsonan ada 3 data, (c) bahasa Indonesia berbeda dengan Melayu Mempawah, yaitu 7 data, (2) penggunaan gaya bahasa berjumlah 32 data, ditemukan 4 gaya bahasa, yaitu (1) repetisi ada 24 data berupa (a) pengulangan bait 13 data, (b) pengulangan 2 baris ada 11 data, (2) metafora ada 2 data, (3) simile ada 5 data, dan (4) personifikasi ada 1 data, dan (c) pengulangan 1 baris ada 1 data, (3) kandungan profil pelajar Pancasila berjumlah 25 data, yaitu (a) berkebinekaan global ada 14 data, (b) beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Mahaesa, dan berakhlak mulia ada 5 data, (c) mandiri ada 4 data, dan (d) gotong royong ada 2 data.

  • Analisis penggunaan bahasa, campur kode, dan makna dalam lirik lagu pop Jawa karya Denny Caknan
    by Andrea Gusti Kinnara Sanjaya on September 30, 2024 at 2:51 am

    Penelitian ini dilatarbelakangi keingintahuan peneliti mengenai campur kode dan makna lirik lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi Jawa, yaitu Denny Caknan. Lagu yang dinyanyikan Denny Caknan Dapat ada kekhasan dalam penggunaan bahasanya. Jika diperhatikan, lirik dalam lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Denny Caknan, tidak hanya berbahasa Jawa tetapi juga menggunakan bahasa Indonesia serta bahasa Inggris. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah analisis yang didasarkan pada penggunaan bahasa, campur kode, dan makna, Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan data yang diperoleh berupa kata, frasa, larik yang berasal dari https://www.musixmatch.com. Hal yang dianalisis ialah lirik lagu pop Jawa karya Denny Caknan. Hasil berupa 163 data penggunaan bahasa Jawa, 33 data penggunaan bahasa Indonesia, dan 3 data penggunaan bahasa Inggris. Wujud campur kode yang mendominasi lirik lagu pop Jawa karya Denny Caknan yakni campur kode yang berwujud kata bahasa Indonesia. Jenis campur kode dalam liriknya meliputi campur kode bahasa Jawa-bahasa Indonesia, campur kode bahasa Jawa-bahasa Inggris, dan campur kode bahasa Indonesia-bahasa Inggris. Sedangkan, makna meliputi makna leksikal, makna gramatikal, makna figuratif, makna konotatif, dan makna literal. Saran yang dapat disampaikan bagi pembaca ialah dapat menambah pengetahuan mengenai penggunaan bahasa, campur kode pada lirik lagu pop Jawa karya Denny Caknan serta maknanya, sehingga ketika mendengarkan lagu Denny Caknan juga bisa sekaligus menggali pengetahuan. Penelitian selanjutnya agar bisa menganalisis penggunaan bahasa, campur kode, dan maknanya dalam lirik lagu pop Jawa karya Denny Caknan maupun penyanyi-penyanyi lainnya.

  • Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar keterampilan menulis teks prosedur dengan model kooperatif teams games tournament pada siswa kelas XI SMK St Bonaventura 1 Madiun
    by Fina Nurcahyani on March 26, 2024 at 8:10 am

    Penelitian ini bedasarkan keingintahuan peneliti terhadap pengaruh model pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa. Kajian penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa, rendahnya minat belajar teks prosedur, kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran teks prosedur. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan keaktifan siswa dalam menulis teks prosedur setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (2) mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa dalam menulis teks prosedur setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament. Desain penalitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan data berupa (1) observasi (2) hasil wawancara dan (3) hasil tes. Teknik pengumpulan dilakukan dengan menggunakan (1) teknik observasi (2) teknik wawancara, dan (3) teknik tes. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus Keaktifan Siswa Pks= ∑K x 100% dan Analisis Prestasi Belajar Siswa R=∑s N N mendapatkan hasil berupa peningkatan prestasi dan keaktifan siswa di setiap siklus pada siswa kelas XI SMK 1 ST Bonaventura Kota Madiun. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil, yaitu (1) pembelajaran melalui model TGT dapat meningkatkan keaktifan siswa XI SMK St Bonaventura 1 Madiun Kota Madiun. Pembelajaran ini menarik dan tidak monoton sehingga siswa dapat menerima materi teks prosedur dengan baik. Dalam hal ini dapat dilihat dari hasil observasi keaktifan siswa meningkat setiap siklusnya, yaitu pada prasiklus sebesar 40%, siklus I sebesar 53%, sedangkan siklus II sebesar 95% sehingga mencapai target ketuntasan, (2) dengan model TGT pembelajaran menjadi variatif sehingga mempermudah siswa menerima materi yang diberikan serta dapat membantu siswa menerima konsep-konsep materi dengan baik dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan sehingga dapat meningkatkan prestasi pada pembelajaran materi teks prosedur pada siswa. dalam hal ini dapat dilihat dalam hasil belajar pada setiap siklus yaitu prasiklu diperoleh nilai rata-rata sebesar 65,5 siklus I sebesar sebesar 73, sedangkan siklus II sebesar 85,5. persentase ketuntasan belajar siswa prasiklus sebanyak 20%, siklus I 40%, dan siklus II 100% sehingga telah mencapai terget ketuntasan. bedasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilaksanakan dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut (1) model pembelajaran TGT dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru untuk meningkatkan pemahaman konsep bagi siswa. (2) dalam pembelajaran siswa didorong agar lebih aktif dalam bekerja sama dan komunikasi, (3) dalam menyampaikan materi perlu memanfaatkan media pembelajaran seperti disediakan video, atau foto dalam PPT agar memudahkan siswa dalam memahami materi.