Farmasi 2020

  • Waktu tunggu pelayanan resep pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Dolopo
    by Arik Putri Andila on October 2, 2020 at 2:41 am

    Salah satu standar pelayanan farmasi di rumah sakit adalah waktu tunggu pelayanan obat adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat. Waktu tunggu berpengaruh pada kualitas pelayanan dan kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelayanan resep di Rumah Sakit Umum Daerah Dolopo Kabupaten Madiun. Pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling yaitu mengambil sampel secara sembarang asal memenuhi syarat sebagai sampel dari populasi tertentu. Jumlah resep dalam penelitian ini sebanyak 320 resep yang terdiri dari resep racikan 199 resep dan non racikan 121 resep. Jumlah rata-rata waktu pelayanan resep racikan 39 menit 6 detik, resep non racikan 17 menit 4 detik dan racikan. Hal tersebut belum memenuhi standar pelayanan minimal yang di persyaratkan Kepmenkes No 58 tahun 2014 tentang standar pelayanan resep racikan ≤ 30 menit dan Non Racikan ≤ 15 menit.

  • Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien gastroenteritis akut di Instalasi Rawat Inap RSUD Caruban Kabupaten Madiun tahun 2019
    by Melly Wiraswati on September 25, 2020 at 7:27 am

    Gastroenteritis merupakan peradangan pada lambung, usus kecil, dan usus besar dengan berbagai kondisi patologis dari saluran gastrointestinal dengan manifestasi diare, dengan atau tanpa disertai muntah, serta ketidaknyamanan abdomen.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan antibiotik pada penyakit gastroenteritis akut berdasarkan pedoman Kemenkes RI Tahun 2014 sudah memenuhi kriteria tepat obat, tepat dosis, tepat rute dan tepat indikasi.Populasi sebanyak 233 pasien.Sampel sebanyak 34 pasien.Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi.Pengambilan data menggunkan rekam medik.Hasil penelitian antibiotik tunggal yang digunakan untuk terapi gastroenteritis di Instalasi Rawat Inap RSUD Caruban Kabupaten Madiun periode 2019adalah Amoxicillin (2,9%), Ceftriaxone (23,6%), Cefotaxime (35,4%), Cotrimoxazol (5,8%) dan Metronidazole (8,9%) dan Evaluasi penggunaan antibiotik di Instalasi Rawat Inap Caruban Kabupaten Madiun periode 2019 menurut Kemenkes (2014) dan WGO (2012)meliputi tepat obat (97,1%), tepat indikasi (91,2%), tepat dosis (97,05%) dan tepat rute (100%).

  • Efektivitas pemberian gerusan daun andong merah segar (Cordyline fruticosa [L.] A. Cheval) secara topikal terhadap penutupan luka pada kelinci (Oryctolagus cuniculus)
    by Marcelinus Yulian Bela Anka on September 25, 2020 at 4:18 am

    Tanaman Andong merah (Cordyline fruticosa [L.] A. Cheval) secara empiris telah digunakan oleh masyarakat di daerah Landak, Kalimantan Barat sebagai obat luka tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek pemberian gerusan daun andong merah (Cordyline fruticosa [L.] A. Cheval) secara topikal sebagai obat luka terhadap kelinci galur New Zealand yang berumur 4-5 bulan. Penelitian ini dibagi dalam 3 kelompok: Kelompok kontrol positif (Povidone Iodine 10%), kelompok kontrol negatif (tanpa pemberian preparat apapun), kelompok perlakuan (gerusan daun andong merah). Kulit punggung kelinci dianastesi dengan lidokain 2% (0,7 ml/KgBB), kemudian dilukai dengan menggunakan biopsy punch diameter 8 mm, selanjutnya diberikan perlakuan sesuai kelompok uji selama 14 hari. Pengamatan dilakukan melalui pengukuran diameter luka pada hari ke-7, 11, dan 14. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis Test, dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney Test. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa gerusan daun andong merah segar mampu mempercepat penutupan luka pada kelinci galur New Zealand

  • Uji efek afrodisiaka perasan buah semangka (Citrulus lanatus) terhadap tikus putih jantan
    by Ninda Kiki Almaida on September 16, 2020 at 3:42 am

    Disfungsi ereksi (DE) adalah ketidakmampuan organ reproduksi pria untuk melakukan hubungan seksual akibat tidak terjadinya ereksi penis atau. ketidakmampuan penis untuk ereksi. Buah semangka (Citrullus lanatus) mengandung citrulline, yang mendasari ereksi penis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan efektivitas perasan buah semangka terhadap perilaku seksual tikus jantan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium yang menggunakan rancangan acak lengkap. Penelitian ini dibagi menjadi IV kelompok, Kelompok I untuk kontol negatif, kelompok II untuk kontrol positif dengan pemberian X-Gra® 27 mg/kg BB, kelompok III dengan pemberian perasan buah semangka 2 ml/200g BB pada pagi hari, dan perlakuan IV dengan pemberian perasan buah semangka 2 ml/200g BB pada pagi dan sore hari. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok I tidak terjadi perilaku climbing, pada kelompok II mengalami climbing dengan rerata 8,85, pada kelompok III mengalami penurunan jumlah climbing dengan rerata 3,85 dengan pemberian pemberian perasan buah semangka 2 ml/200g BB pada pagi hari, pada kelompok IV mengalami peningkatan jumlah climbing dengan rerata 5 dengan pemberian perasan buah semangka 2 ml/200g BB pada pagi dan sore hari. Berdasarkan uji statistik peningkatan jumlah climbing pada kelompok II, III, dan IV berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kelompok I. Pada uji lanjutan Duncan jumlah climbing tikus pada kelompok I terdapat perbedaan yang bermakna dengan perlakuan II, III, dan IV. Tetapi pada kelompok II, III, dan IV tidak terdapat perbedaan yang bermakna.

  • Skrining fitokimia beberapa fraksi pada ekstrak ethanol kulit batang sirsak (Annona muricata L.)
    by Oki Nuryani on September 7, 2020 at 7:27 am

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada kulit batang sirsak (Annona muricata L.). Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dilakukan dengan skrining fitokimia untuk mengetahui adanya kandungan tanin, alkaloid, flavonoid, terpenoid dan steroid, serta saponin.Kulit batang sirsak diambil dari batang sirsak berasal dari Desa Sukomoro Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan. Kulit batang diambil dari batang pokok sirsak dengan diameter 10-15 cm sebanyak 1000 g dibuat simplisia dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Skrining fitokimia dilakukan dengan proses ekstrasi menggunakan etanol 70%. Ekstrak difraksinasi menggunakan pelarut n-heksana dan etil asetat.Selanjutnya dilakukan uji warna pada fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air yang dihasilkan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit batang sirsak positif mengandung tanin dan saponin. Senyawa tanin diperoleh dari fraksi air dan saponin diperoleh darifraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air.

  • Penetapan kadar vitamin C dalam sediaan tablet hisap pada suhu penyimpanan yang berbeda
    by Aprillia Indah Sari on September 7, 2020 at 7:07 am

    Vitamin C merupakan vitamin yang sering di konsumsi masyarakat. Tablet hisap vitamin C merupakan sediaan umum yang di ketahui masyarakat guna menambah asupan vitamin C. Vitamin C bahan yang tidak stabil, suhu dapat mempercepat proses perusakan. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar Vitamin C dalam tablet hisap yang disimpan pada berbagai suhu. Vitamin C dalam teblet hisap.penelitian ini menggunakan metode eksperimental di lakukan dengan menyimpan masing-masing sampel pada tempat dengan suhu yang berbeda yaitu suhu dingin (5oC), suhu ruangan (27oC), dan panas berlebih (48oC) selama 180 menit dan diukur dengan menggunakan metode iodimetri dan di lakukan replikasi sebanyak 3x. kandungan vitamin C yang disimpan pada suhu dingin (2ºC-8ºC) 456,81 mg, suhu ruangan (27 oC) 476,05 mg, dan suhu panas berlebih (48 oC) 430,74 mg.Suhu 27 oC lebih tinggi dari suhu 2ºC-8ºC dan suhu 48 oC, suhu 2ºC-8ºC lebih redah dari suhu 27 oC dan lebih tinggi dari suhu 48 oC, suhu 48 oC memiliki kadar paling rendah. Hasil uji statistika One Way ANOVA menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan kandungan tablet hisap vitamin C yang disimpan pada suhu dingin (2ºC-8ºC), suhu ruangan (27 oC), suhu panas berlebih (48 oC).

  • Penetapan kadar vitamin C dalam sediaan Tablet Effervescent pada suhu penyimpanan yang berbeda
    by Ayu Puji Astutik on September 3, 2020 at 7:56 am

    Vitamin merupakan zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan tubuh yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Salah satunya vitamin C yang mempunyai peranan penting bagi tubuh. Akibat dari kekurangan vitamin C, antara lain akan mengalami sariawan yaitu bibir pecah-pecah bahkan badan menjadi lemas. Vitamin C tersedia dalam berbagai bentuk sediaan salah satunya tablet effervescent. Tablet effervescent dapat diberikan kepada pasien yang mengalami kesulitan dalam menelan tablet atau kapsul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar vitamin C dalam tablet effervescent pada suhu penyimpanan yang berbeda. Pada penelitian eksperimental ini menggunakan metode Iodimetri dengan sampel tablet effervescent sejumlah 9 tablet yang dibagi menjadi 3 suhu penyimpanan, yaitu suhu 2-80C, suhu 270C dan suhu 480C. Hasil penelitian menunjukkan kadar vitamin C tablet effervescent pada suhu 2-80C yaitu 978 mg/tablet, pada suhu 270C kadar vitamin C menurun menjadi 879 mg/tablet, dan pada suhu 480C kadar vitamin C kembali menurun menjadi 812 mg/tablet. Kesimpulkan dari penelitian ini, bahwa suhu penyimpanan pada tablet effervescent vitamin C dapat mempengaruhi kadar vitamin C pada tablet tersebut.

  • Skrining fitokimia ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill.) dengan fraksi pelarut yang berbeda
    by Ajeng Sulistya Nanda on September 3, 2020 at 7:37 am

    Biji alpukat (Persea americana Mill.) telah banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional, namun belum banyak diketahui informasi ilmiah kandungan kimia didalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, triterpenoid, tanin, saponin hasil skrining fitokimia biji alpukat (Persea americana Mill.) dengan menggunakan fraksi pelarut etanol, n-heksan dan etil asetat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kualitatif deskriptif untuk mengetahui hasil skrining fitokimia biji alpukat. Ekstrak biji alpukat diperoleh dengan cara maserasi selama 3 hari dengan pelarut etanol 70%. Fraksinasi menggunakan berbagai pelarut yaitu etanol, etil asetat dan n-heksan. Skrining fitokimia dilakukan dengan tes uji warna. Hasil uji skrining fitokimia menunjukkan pada fraksi air mengandung golongan senyawa flavonoid, tanin dan saponin, pada fraksi etil asetat mengandung senyawa saponin dan pada fraksi n-heksan tidak ditemukan senyawa fitokimia.

  • Skrining fitokimia metabolit sekunder dalam ekstrak buah tin (Ficus carica L.) dengan berbagai fraksi
    by Sonia Rosita on September 3, 2020 at 7:14 am

    Tanaman tin (Ficus carica L.) merupakan salah satu anggota Moraceae yang memiliki potensi pada buahnya dapat digunakan sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa fitokimia flavanoid, alkaloid, triterpenoid, saponin, dan tanin dalam ekstrak buah tin (Ficus carica L.). Metode yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut etanol 70%, dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan berbagai pelarut air, etil asetat, dan n-heksana. Hasil dari berbagai fraksi, kemudian dilakukan skrining fitokimia dengan uji reaksi warna dengan menggunakan reagen yang sesuai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah tin (Ficus carica L.) positif mengandung senyawa metabolit sekunder tanin dan saponin pada fraksi polar/air. Sedangkan pada fraksi n-heksana dan fraksi etil asetat tidak ditemukan adanya senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavanoid, tanin, triterpenoi/steroid, maupun saponin.

  • Skrining fitokimia daun sirih merah (Piper crocatum) dan daun sirih hijau (Piper betle L.) dengan metode ekstraksi sokhletasi dan uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
    by Vlavia Dhea Hernanda Febriyanti on September 3, 2020 at 6:49 am

    Tanaman sirih hijau (Piper betle L.) dan sirih merah (Piper crotatum) merupakan jenis tanaman dari keluarga Piperaceae yang secara empiris daunnya dapat digunakan sebagai antibakteri oleh adanya kandungan senyawa metabolit sekunder yang dapat digunakan sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kandungan senyawa fitokimia alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid pada daun sirih merah (Piper crotatum) dan daun sirih hijau (Piper betle L.) hasil skrining fitokimia dengan metode ekstraksi sokhletasi dan uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Ektraksi dilakukan dengan metode sohxletasi dengan pelarut etanol 70%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa daun sirih merah (Piper crotatum) dan daun sirih hijau (Piper betle L.) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid.

  • Perbandingan skrining fitokimia ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) dan daun kluwih (Artocarpus camansi) secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
    by Silvia Insyatul Ulfa on September 2, 2020 at 8:18 am

    Tanaman sukun (Artocarpus altilis) dan kluwih (Artocarpus camansi) merupakan anggota genus yang sama dari familia Moraceae yang dapat digunakan sebagai obat tradisional, yaitu untuk obat antidiabetes, antiinflamasi, antikanker, antihipertensi dan jantung dengan memanfaatkan daunnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil skrining fitokimia senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, tannin, dan terpenoid antara daun sukun (Artocarpus altilis) dan daun kluwih (Artocarpus camansi) yang diekstrak dengan cara soxletasi dan diuji dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Metode ekstraksi soxhletasi menggunakan pelarut etanol 70%. Skrining senyawa fitokimia dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Fase diam menggunakan TLC silica G60 F254. Hasil penelitan menunjukkan ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) dan daun kluwih (Artocarpus camansi) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid.

  • Perbandingan uji mutu fisik Tablet Ambroxol 30 mg generik dan generik bermerek
    by Herlina Diyah Pangestuti on September 2, 2020 at 7:50 am

    Ambroxol 30 mg adalah obat batuk pengencer dahak yang tersedia dalam bentuk tablet generik dan generik bermerek. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan mutu fisik antara tablet Ambroxol 30 mg generik dan generik bermerek.Tablet Ambroxol 30 mg generik dan generik bermerek yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari tiga apotek di Kota Madiun. Uji mutu fisik tablet yang dilakukan meliputi uji keseragaman ukuran, uji keseragaman bobot, uji kekerasan, uji kerapuhan dan uji waktu hancur. Data yang diperoleh diuji secara statistik menggunakan uji ANOVA dengan α = 5% dan dibandingkan dengan Farmakope Indonesia beserta pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tablet Ambroxol 30 mg generik dan generik bermerek pada penelitian ini memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan buku pendukung lainnya. Terdapat beda nyata antara tablet Ambroxol 30 mg generik dan generik bermerek, yaitu(1) keseragaman ukuran (diameter dan tebal tablet generik 0,92 mm dan 0,32 mm,diameter dan tebal tablet generik bermerek 0,90 mm dan 0,32 mm), (2) keseragaman bobot generik 233 mg dan generik bermerek 303mg, (3) kekerasan tablet generik 6,18 kg dan generik bermerek 7,18 kg, serta (4) waktu hancur tablet generik 0,83 menit dan generik bermerek 4,15 menit.

  • Perbandingan skrining fitokimia pada daun dan biji mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq.) dengan metode Kromatografi Lapis Tipis
    by Retno Cahyaningtyas Wardani on September 2, 2020 at 7:38 am

    Mahoni (Swietenia Mahagoni (L.) Jacq.) merupakan tanaman anggota familia Meliaceae. Biji mahoni diketahui mengandung senyawa flavonoid, saponin, alkaloid, steroid atau terpenoid, serta tanin, dan secara empiris digunakan sebagai bahan obat. Diduga pada setiap bagian tanaman mahoni memiliki kandungan senyawa yang sama termasuk daunnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan kandungan senyawa ekstrak daun dan biji mahoni (Swietenia Mahagoni (L.) Jacq.). Sampel diekstraksi menggunakan metode soxhletasi dengan pelarut etanol 70%. Skrining fitokimia dilaksanakan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fase diam TLC silica G60 F254. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa daun mahoni mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid, sedangkan bijinya mengandung senyawa alkaloid dan saponin.

  • Uji perbandingan mutu fisik Tablet Allopurinol 100 mg generik dan generik bermerek
    by Angela Aiko Fujyama on September 2, 2020 at 7:03 am

    Allopurinol adalah obat untuk mencegah pengendapan asam urat dan kalsium oksalat. Uji mutu fisik tablet dilakukan untuk melihat kualitas tablet dalam hal keseragaman ukuran, keseragaman bobot, waktu hancur, kekerasan, dan keregasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan mutu fisik Tablet Allopurinol 100 mg generik dan Tablet Allopurinol 100 mg generik bermerek. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen-kualitatif deskriptif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tablet Allopurinol 100 mg generik dan generik bermerek dari 3 apotek A, B, dan C yang ada di Kota Madiun. Data dianalisis menggunakan two way anova dengan α= 5%, dibandingkan dengan standart persyaratan Farmakope Indonesia Edisi III dan pustaka lainnya. Hasil penelitian menunjukkan tablet Allopurinol 100 mg generik dan generik bermerek dari Apotek A, B, dan C masing-masing telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Terdapat beda mutu fisik yang signifikan antara Tablet Allopurinol 100 mg generik dan generik bermerek: tablet allopurinol 100 mg generik bermerek (0,90 cm) lebih tebal daripada tablet generik (0,80 cm); bobot tablet (300 mg) lebih berat daripada tablet generik (200 mg); waktu hancur (12,91 menit) lebih lama daripada tablet generik (2,54 menit); kekerasan tablet (6,05 kg) lebih keras daripada tablet generik (5,76 kg); namun tidak berbeda nyata dalam keregasan tablet generik bermerek (0,081%) dengan tablet generik (0,166%).

  • Perbandingan skrining fitokimia ekstrak daun dadap serep (Erythrina lithosperma) dan herba putri malu (Mimosa pudica) secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
    by Adelia Perwitasari on September 2, 2020 at 6:42 am

    Dadap serep (Erythrina lithosperma Miq.) merupakan anggota familia Fabaceae, yang secara empiris digunakan daunnya sebagai obat demam, sakit perut, pelancar air susu, mencegah keguguran, peradangan, dan batuk. Putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan tanaman dengan familia yang sama, diduga memiliki kandungan senyawa yang hampir sama dengan dadap serep (Erythrina lithosprema Miq.) . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil skrining fitokimia senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, alkaloid, saponin, terpenoid, dan tanin antara daun dadap serep (Erythrina lithosperma Miq.) dan herba putri malu (Mimosa pudica L.) yang diekstraksi dengan metode soxhletasi dan diuji dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa daun dadap serep (Erythrina lithosperma Miq.) mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, terpenoid, dan tanin, sedangkan herba putri malu (Mimosa pudica L.) mengandung senyawa alkaloid, saponin, terpenoid, dan tanin.

  • Profil pengelolaan perencanan, pengadaan dan penyimpanan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Dolopo Tahun 2019
    by Zelvita Indah Pujiastutik on August 28, 2020 at 8:11 am

    Pengelolaan obat terdiri dari tahap seleksi, perencanaan dan pengadaan, distribusi, penggunaan obat dan penyimpanan. Banyaknya permintaan obat untuk pasien rawat jalan dan rawat inap tentunya pihak Rumah Sakit dituntut untuk selalu meningkatkan pelayanan kefarmasian khususnya dalam hal pemenuhan kebutuhan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan perencanaan, pengadaan, dan penyimpanan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum daerah Dolopo tahun 2019. Jenis penelitian yang digunakan ini adalah non eksperimental bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan perencanaan obat di rumah sakit umum daerah Dolopo dilakukan oleh tim perencanaan menggunakan metode konsumsi. Pengadaan obat dilakukan setiap 3 bulan sekali melalu e-katalog dan non e- catalog. Pada penyimpanan obat masih belum memenuhi standard dimana rak, lemari, palet, untuk menyimpan obat belum cukup serta ruangan penyimpanan obat masih sempit dan belum terpasang pengaman (teralis).

  • Penerapan sistem UDD (Unit Dose Dispensing) di Rawat Inap Ruang X dan Y RSAU dr. Efram Harsana
    by Ratih Lestari on August 28, 2020 at 7:54 am

    Rumah Sakti Angkatan Udara dr. Efram Harsana adalah rumah sakit tingkat III yang merupakan rumah sakit swasta yang berdiri di bawah naungan Pangkalan Udara Iswahjudi. Unit Dose Dispensing sistem adalah sistem dengan konsep dimana instalasi farmasi menyediakan obat-obatan per ruang perawatan dengan paket perorangan hanya untuk pasien yang telah terdaftar atau untuk jangka waktu tertentu (mingguan atau sebagainya), menempatkan obat tersebut berdasarkan label pasien. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode kualitatif. Secara deskriptif karena menganalisis suatu kelompok dengan melakukan wawancara mendalam dan mengumpulkan data dokumen pendistribusian obat di RSAU dr. Efram Harsana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem UDD di RSAU dr. Efram Harsana di Ruang Rawat Inap X dan Y tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan distribusi obat sistem UDD didapat data yang belum sesuai sebanyak 96,8% dan yang tidak sesuai sebanyak 3,2%. Keterbatasan tenaga tekhnis kefarmasian (TTK) masih di rasa kurang yaitu pada pelayanan farmasi rawat inap dan farmasi rawat jalan.

  • Waktu tunggu pelayanan resep di Instalasi Farmasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo
    by Rizky Alfata Dwi Darmawan on August 28, 2020 at 7:30 am

    Waktu tunggu pelayanan resep adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadi. Waktu tunggu pelayanan resep berpengaruh terhadap kualitas pelayanan suatu rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu tunggu pelayanan resep di Instalasi Farmasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2020. Metode penelitian dengan menggunakan observasi deskriptif yaitu dengan menelit i data resep non racikan dan racikan kemudian dideskripsikan dalam bentuk tabel. Jumlah resep yang diteliti adalah 380 resep yang terdiri dari 321 resep non racikan dan 59 resep racikan. Rata-rata waktu tunggu resep non racikan adalah 19,1 menit dan rata-rata waktu tunggu resep racikan adalah 26,2 menit. Data pada penelitian ini menunjukkan bahwa waktu tunggu pelayanan resep di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo telah memenuhi standar pelayanan minimal rumah sakit sesuai Kepmenkes RI No.129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit dengan standar waktu tunggu obat jadi (non racikan) adalah ≤ 30 menit, sedangkan waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah ≤ 60 menit.

  • Gambaran pengetahuan ibu hamil terhadap tablet Ferro sulfat (Fe) di PMB Desa Jiwan Kabupaten Madiun
    by Lisa Widya Ningrum on August 28, 2020 at 6:52 am

    Pemenuhan gizi terhadap ibu hamil merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan selama masa kehamilan berlangsung.Tetapi hingga saat ini, masih sering dihadapi dengan berbagai permasalahan kesehatan yang salah satunya adalah anemia gizi besi (Fe). Anemia adalah kondisi darah yang kadar Hb seseorang kurang dari 10g/dl. Apabila ibu hamil mengetahui dan memahami pentingnya mengkonsumsi tablet Fe, maka ibu hamil mempunyai perilaku kesehatan baik untuk terhindar terjadinya anemia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe di PMB Desa Jiwan Kabupaten Madiun. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian di PMB Desa Jiwan Kabupaten Madiun. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang periksa di PMB Desa Jiwan sebanyak 41 orang. Jumlah sampel 41 responden, dengan teknik total sampling, variabel yang digunakan adalah variabel tunggal, instrumen yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Analisis data menggunakan sistem scoring kemudian dilakukan interpretasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pengetahuan ibu di PMB Desa Jiwan Kabupaten Madiun didapatkan sebanyak 26 responden (63,4%) memiliki tingkat pengetahuan baik, 13 responden (31,7%) memiliki tingkat pengetahuan cukup, dan sebanyak 2 responden (4,9%) memiliki tingkat pengetahuan kurang. Maka kesimpulan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe sebagian besar dalam kategori baik.

  • Tingkat pengetahuan dan sikap swamedikasi diare pada ibu-ibu Dsn. Bendo Ds. Tempuran Kec. Paron Kab. Ngawi
    by Rufaidah Hanani on August 28, 2020 at 6:48 am

    Swamedikasi menjadi alternatif yang diambil masyarakat untuk meningkatkan keterjangkauan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap ibu-ibu Dsn. Bendo Ds. Tempuran Kec. Paron Kab. Ngawi mengenai swamedikasi diare. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu-ibu di Dsn. Bendo Ds. Tempuran Kec. Paron Kab. Ngawi, yang terdiri dari 560 responden dan sampel Penelitian ini menggunakan 234 Responden dengan metode simple random sampling dan uji statistik menggunakan Uji Coefisient Contigency Hasil penelitian menunjukkan bahwa 49,6% dari responden memiliki pengetahuan tentang diare dan masuk ke dalam kategori Cukup 56%-75% sebanyak 116 orang dan sebagian besar 60,7% dari responden memiliki sikap yang Positif sebanyak 142 responden

  • Perbedaan kadar vitamin C injeksi yang disimpan pada suhu yang berbeda
    by Defva Mahendra Chandra on August 28, 2020 at 6:32 am

    Vitamin C merupakan vitamin yang sangat berperan penting bagi tubuh manusia, misalnya untuk mengatasi sariawan, bibir pecah-pecah, gusi berdarah, maupun orang yang mengalami defisiensi vitamin C. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar injeksi vitamin C dan tempat penyimpanan yang sesuai. Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimental Iodimetri dengan sampel injeksi vitamin C sejumlah 3 ampul yang diperlakukan pada suhu penyimpanan berbeda yaitu suhu dingin (2-8 0C), suhu ruangan (27 0C), suhu panas berlebih (48 0C). Hasil penelitian menunjukan kadar rata-rata injeksi vitamin C pada suhu dingin yaitu 192,78mg/5ml, suhu ruangan 178,95mg/5ml, suhu panas berlebih 167,98mg/5ml. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu penyimpanan, maka kadar injeksi vitamin C akan semakin menurun, sehingga suhu penyimpanan mempengaruhi kadar injeksi vitamin C.

  • Efektifitas penerapan distribusi obat sistem Once Daily Dose (ODD) dan Unit Dose Dispensing (UDD) di RSUD Caruban Madiun periode Februari 2020
    by Wigati Andayani on August 28, 2020 at 5:03 am

    Rumah Sakit Umum Daerah Caruban Madiun merupakan salah satu rumah sakit pemerintah di Kabupaten Madiun yang menerapkan sistem distrubusi Once Daily Dose dan Unit Dose Dispensing. Once Daily Dose merupakan salah satu distribusi obat di rumah sakit dimana obat diberikan untuk 1 hari pemakaian dan diserahkan kepada perawat oleh pihak farmasi. Sedangkan Unit Dose Dispensing merupakan salah satu distribusi obat di rumah sakit yang diberikan dalam bentuk dosis tunggal dan diserahkan kepada pasien oleh perawat untuk sekali pemakaian selama pengobatan. Tujuan penelitian ini untuk melihat tingkat efektifitas penerapan distribusi obat sistem ODD dan UDD di RSUD Caruban Madiun. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode kualitatif. Secara deskriptif karena menganalisis suatu kelompok dengan melakukan wawancara mendalam dan mengumpulkan data dokumen pendistribusian obat di RSUD Caruban Madiun bulan Februari Tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan distribusi obat sistem ODD dan UDD secara umum sudah efektif dan berjalan dengan baik meskipun ada beberapa faktor yang dapat menghambat kelancaran dalam sistem pendistribusian tersebut. Salah satu faktor tersebut adalah kurangnya tenaga kesehatan (SDM) di internal depo obat rawat inap sendiri yang mengakibatkan keterlambatan dalam pendistribusian obat. Faktor yang lain adalah ketidakefektifan waktu karena perawat harus melakukan pengesettan ulang dari obat ODD ke dalam bentuk UDD (dosis sekali munum).

  • Gambaran pengetahuan akseptor KB pil dengan kepatuhan mengkonsumsi pil KB di Desa Krajan Parang Magetan Tahun 2020
    by Frima Yunitawati on August 28, 2020 at 4:17 am

    Berbagai macam metode KB ditawarkan pemerintah baik kontrasepsi hormonal maupun non hormonal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Salah satunya adalah KB pil, yang merupakan salah satu alat kontrasepsi hormonal yang efektif untuk mencegah kehamilan. Angka kegagalan KB pil masih cukup tinggi, data WHO menunjukkan, tingkat kegagalan pil KB mencapai 90 per 1000 orang. Keberhasilan KB pil dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu dan kepatuhan dalam mengkonsumsi pil KB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan akseptor KB pil terhadap kepatuhan dalam mengkonsumsi pil KB di Desa Krajan Parang Magetan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di Desa Krajan Kabupaten Magetan dengan sampel sebanyak 43 responden. Variabel independent yakni tingkat pengetahuan akseptor KB pil dan variabel dependent kepatuhan akseptor KB pil dalam mengkonsumsi pil KB. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan responden berpengetahuan baik dan patuh mengkonsumsi pil KB sebanyak 84,6%, sedangkan yang tidak patuh sebanyak 15,4%. Maka dapat disimpulkan gambaran pengetahuan akseptor KB pil dengan kepatuhan mengkonsumsi pil KB di Desa Krajan Parang Magetan Tahun 2020 adalah baik. Ada hubungan pengetahuan akseptor KB pil dengan kepatuhan mengkonsumsi pil KB.

  • Analisis waktu tunggu pelayanan resep obat pasien rawat jalan Poli Saraf RSAU dr. Efram Harsana periode Januari 2020
    by Septa Giyosti Ekasari Farevadea on August 28, 2020 at 3:10 am

    Salah satu standar pelayanan farmasi di rumah sakit adalah waktu tunggu pelayanan obat. Pelayanan kesehatan yang paripurna di rumah sakit diharapkan mampu memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan. Waktu tunggu pelayanan obat adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat. Waktu tunggu pelayanan farmasi dibagi menjadi 2 (dua) yaitu waktu tunggu pelayanan obat jadi (non racikan) dan waktu tunggu pelayanan obat racikan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rata-rata waktu tunggu pelayanan resep obat racik dan obat non racik rawat jalan poli saraf sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian deskriptif (penilaian survey) terhadap sampel dengan menggunakan metode Simple Random Sampling. Waktu penelitian yaitu bulan Januari-Februari 2020. Dilakukan perhitungan waktu tunggu pelayanan resep obat racik dan non racik, kemudian dilakukan analisis terhadap kesesuaian dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) rumah sakit kategori waktu tunggu. Jumlah resep yang diteliti dalam penelitian ini sebanyak 177 resep terdiri dari 162 obat non racik dengan persentase 91,53% dan 15 obat racik dengan persentase 8,47%. Rata-rata waktu tunggu pelayanan resep obat non racik adalah 32,2 menit dan rata-rata waktu pelayanan resep obat racik adalah 79,8 menit. Hasil dari penelitian tersebut belum sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang dipersyaratkan oleh Kepmenkes 129/Menkes/SK/II/2008 tentang pelayanan waktu tunggu resep baik racik maupun non racik yaitu lama waktu tunggu obat racik ≤ 60 menit dan obat non racik ≤ 30 menit.

  • Perbandingan mutu fisik obat generik kalium diklofenak 50 mg dengan generik bermerek
    by Marcos Setyawan on August 27, 2020 at 11:55 pm

    Kalium diklofenak 50 mg merupakan obat antinyeri OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid) yang biasa diresepkan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan mutu fisik tablet Kalium Diklofenak 50 mg generik dan generik bermerek. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental, dan dilakukan uji statistika One Way Anova dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan tablet Kalium Diklofenak 50 mg generik dan generik bermerek memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan meliputi keseragaman ukuran, keseragaman bobot, waktu hancur, kekerasan dan kerapuhan. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil yaitu untuk keseragaman ukuran, waktu hancur, kekerasan dan kerapuhan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara tablet Kalium Diklofenak 50 mg generik dan generik bermerek kecuali dalam hal keseragaman bobot.

  • Gambaran tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Dolopo Tahun 2019
    by Tiara Africia Putri on August 27, 2020 at 11:25 pm

    Kepatuhan terhadap pengobatan dapat didefinisikan sebagai sejauh mana pasien menggunakan obat tepat dengan pengobatan yang telah ditentukan. Sejauh ini terapi tuberkulosis masih mengalami banyak permasalahan dalam pengobatan, karena terapi pengobatannya membutuhkan waktu yang lama minimal 6 bulan, sehingga menyebabkan kurangnya tingkat kepatuhan pasien dalam minum obat yang bisa mempengaruhi pada keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Dolopo. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat observasional dengan menggunakan metode deskriptif untuk melihat gambaran tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien tuberkulosis di RSUD Dolopo tahun 2019. Data kepatuhan penggunaan obat didapatkan dari kuesioner Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8) yang diisi oleh responden tuberkulosis. Tingkat kepatuhan pengobatan responden tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Dolopo tahun 2019, memiliki kepatuhan yang tinggi 77,5 %,(31 responden), memiliki kepatuhan sedang 22,5% (9 responden), dan memiliki kepatuhan rendah sebanyak 0% (0 reponden).

  • Gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat generik di Apotek Kian Farma Takeran Bulan Februari 2020
    by Lelyta Dwi Intan Agustin on August 27, 2020 at 10:44 pm

    Pengetahuan masyarakat mengenai obat generik masih tergolong rendah dan banyak yang beranggapan bahwa obat generik adalah obat menengah bawah karena harganya yang murah. Pengetahuan yang buruk tentang obat generik menunjukkan bahwa masih kurangnya edukasi dan informasi masyarakat tentang obat generik. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat generik di Apotek Kian Farma Takeran bulan Februari 2020. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode cross sectional dengan teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi dilakukan acak dengan undian dengan cara pengambilan pada saat jam kerja untuk menggambarkan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap obat generik di Apotek Kian Farma Takeran. Jumlah sampel diperoleh 177 sampel terhadap masyarakat yang membeli obat generik di Apotek Kian Farma Takeran. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan hasilnya ditabulasikan dan diproses untuk setiap jawaban. Skor dianalisis, hasilnya dalam bentuk persentase lalu ditafsirkan dalam skala kualitatif kriteria baik (>76%), cukup (56-75%), dan kurang (<56%). Hasil penelitian pasien menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan yang baik 55,37% (98 orang), pengetahuan cukup 30,51% (54 orang), dan pengetahuan kurang 14,12% (25 orang)

  • Pola peresepan obat antihipertensi pada pasien BPJS di Apotek Kimia Farma 76 Madiun periode Desember 2019–Januari 2020
    by Dian Dwi Kurniawati on August 27, 2020 at 7:55 am

    Pola peresepan adalah gambaran penggunaan obat secara umum atas permintaan tertulis dokter kepada apoteker untuk menyiapkan obat pasien. Banyaknya resep yang masuk di Apotek Kimia Farma 76 Madiun mengakibatkan banyaknya kebutuhan obat, sehingga banyak terjadi kekosongan obat untuk melayani pasien hipertensi.tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola peresepan obat antihipertensi pada pasien BPJS di Apotek Kimia Farma 76 Madiun, agar dapat dijadikan acuan dalam perencanaan pengadaan obat. Penelitian observasional (non eksperimental) yang bersifat deskriptif. Pengambilan data menggunakan lembarpengumpulan data dengan sampel 280 resep yang di pilih secara Simple Random Sampling. Analisa data disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 897 populasi resep terdapat 628 resep antihipertensi (70%) dan Resep antihipertensi dengan penyakit penyerta yaitu 269 resep (30%). Jenis obat yang sering digunakan adalah amlodipin 10mg sebanyak 25,52 % (126 resep), amlodipin 5 mg sebanyak 22,07 % (109 resep), bisoprolol sebanyak 17 % (84 resep), dan valsartan 160 mg sebanyak 13,36% (66 resep).

  • Tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat terhadap obat generik di Apotek Rafqa Farma Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan
    by Chelvien Julya Arghata on August 27, 2020 at 6:26 am

    Banyak yang beranggapan bahwa obat generik adalah obat menegah bawah karena harganya yang murah. Persepsi yang buruk tentang obat generik menunjukkan bahwa masih kurangnya edukasi dan informasi masyarakat tentang obat generik.Pengetahuan dan persepsi masyarakat yang buruk inilah yang menyebabkan angka penggunaan obat generik pada masyarakat sulit meningkat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode Cross sectional dengan teknik Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi dilakukan acak dengan undian untuk menggambarkan tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat terhadap obat generik di Apotek Rafqa Farma Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan. Jumlah sampel diperoleh 190 sampel penelitian ini meliputi masyarakat yang membeli obat generik di Apotek Rafqa Farma. Data dikumpulkan dengan kuesioner, hasilnya ditabulasi dan diproses untuk setiap jawaban. Diperoleh hasil penelitian pasien yang berkunjung di Apotek Rafqa Farma terhadap obat generik yaitu tingkat pengetahuan yang baik 56,84% (108 orang), pengetahuan sedang 26,31% (50 orang) dan pengetahuan kurang 16,84% (32 orang) tingkat persepsi baik 26,31% (50 orang), cukup baik 43,68% (83 orang) dan rendah sebanyak 30% (57 orang).

  • Pola peresepan antibiotik di Apotek Kimia Farma Madiun Baru Tahun 2019
    by Andriyani Wahyu Abdullah on August 27, 2020 at 4:49 am

    Antibiotik tidak memiliki aktivitas anti virus, tetapi 50% atau lebih pasien dengan diagnosa infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus diberi rangkaian obat antibakteri sehingga dapat mengakibatkan timbulnya patogen yang resisten terhadap antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola peresepan antibiotik yang ada di Apotek Kimia Farma Madiun Baru. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan pendekatan deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling dari resep yang masuk selama tahun 2019 sebanyak 10.950 lembar resep. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan jumlah sampel resep sebanyak 386 lembar resep. Resep yang berisi antibiotik sebanyak 50,77% (196 lembar resep) dan resep tanpa antibiotik sebanyak 49,23% (190 lembar resep). Golongan antibiotik yang paling sering digunakan adalah Penisilin (29,4%), antibiotik yang paling banyak diresepkan adalah Amoksisilin (25,9%). Penggunaan antibiotik tunggal diresepkan sebanyak 86,2%, kombinasi 2 antibiotik sebanyak 10,2%, dan kombinasi 3 antibiotik sebanyak 3,6%. Untuk mencegah terjadinya resistensi, diperlukan peran aktif apoteker dalam memberikan informasi tentang penggunaan antibiotik yang benar.

  • Pola penggunaan obat antiretroviral pada pasien HIV/AIDS rawat jalan di Poli VCT RSUD Caruban periode Juli-September 2019
    by Erma Rahmawati on August 27, 2020 at 4:27 am

    ixABSTRAKPenemuan antiretroviral (ARV) menjadi suatu revolusi dalam pengobatan pasien HIV/AIDS sebagai upaya untuk memperpanjang umur harapan hidup ODHA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat antiretroviral pada pasien HIV/AIDS di poli VCT RSUD Caruban periode Juli-September 2019. Design penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan metode deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif. Penelitian ini menggunakan teknik total samplingdan data diperoleh dari data rekam medis dan resep dokter. Data sampel yang didapat sebanyak 45 pasien terdiri dari 24 laki-laki (53%) dan 21 perempuan (47%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa regimen antiretroviral yang digunakan adalah regimen lini pertama (100%) dengan kombinasi terbanyak adalah Tenofovir + Lamivudin + Efavirenz sebanyak 37,8%, diikuti kombinasi Zidovudin + Lamivudin + Efavirenz sebanyak 24,5%, diikuti kombinasi Zidovudin + Lamivudin + Nevirapin sebanyak 17,7%, diikuti Triple FDC sebanyak 17,7% dan kombinasi Tenofovir + Lamivudin + Nevirapin sebanyak 2,3%. Evaluasi penggunaan obat menunjukkan bahwa obat Antiretroviral yang digunakan pada pasien HIV / AIDS rawat jalan di poli VCT RSUD Caruban periode Juli sampai dengan September 2019 adalah 100 % tepat pasien, 100 % tepat indikasi, 100 % tepat obat, 100 % tepat dosis dan rasionalitas obat 100 % sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 87 tahun 2014 tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral

  • Perbandingan uji mutu fisik tablet amoksisilin 500mg generik dengan generik bermerek
    by Maria Kumala Retno Pujiastuti Lamijo on August 27, 2020 at 3:16 am

    Generik dan generik bermerek adalah jenis obat yang beredar di masyarakat. Obat generik bermerek seringkali dianggap lebih baik mutunya dibandingkan dengan obat generik. Salah satunya adalah tablet Amoksisilin 500mg. Amoksisilin 500mg adalah anibiotik yang digunakan pada pengobatan dasar infeksi bakteri. Amoksisilin paling banyak digunakan pada fasilitas kesehatan pemerintah maupun non pemerintah. Tablet Amoksisilin 500mg generik dan generik bermerek memiliki mutu dan khasiat yang sama. Guna mengetahui dan membuktikan mutu tablet. Amoksisilin 500mg generik dan generik bermerek tidak ada perbedaan yang bermakna, maka perlu dilakukan uji mutu fisik. Hasil penelitian uji mutu fisik tablet Amoksisilin 500mg memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh Farmakope Indonesia edisi III dan literatur lain yang digunakan sehingga tidak ada perbedaan yang bermakna. Menurut uji statistik dengan α= 5% (0,05) tidak ada perbedaan yang bermakna untuk uji waktu hancur (0,158 > 0,05) dan uji kerapuhan (0,357 > 0,05). Hasil untuk uji keseragaman bobot (0,002 < 0,050 dan kekerasan tablet (0,000 < 0,05) menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara tablet Amoksisilin 500mg generik dengan generik bermerek.

  • Pola penggunaan antibiotik untuk terapi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada pasien anak di Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun
    by Wahyu Nur Hanifah on August 26, 2020 at 7:35 am

    Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan yang menyerang organ saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah yang dimulai dari hidung sampai kantong paru (alveoli) termasuk pada jaringan adneksa seperti sinus (sekitar rongga hidung, rongga telinga bagian tengah dan pleura). Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit yang paling umum terjadi pada anak-anak. Penyakit ISPA yang paling banyak terjadi yaitu diantaranya adalah influenza, otitis media akut, sinusitis dan faringitis. Salah satu terapi untuk menangani ISPA yaitu dengan pemberian antibiotik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik untuk terapi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada pasien anak di Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun tahun 2019. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional (non eksperimental) dan metode purposive sampling dengan sampel sebanyak 50 pasien telah diperoleh hasil ketepatan pola penggunaan antibiotik pada pasien anak yaitu (100%) tepat pasien, (38%) tepat indikasi, (18%) tepat obat, (0%) tepat dosis, dan (0%) rasional. Ketidaktepatan pemberian antibotik dikarenakan tidak sesuai dengan standar Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer tahun 2014.

  • Skrining resep secara administratif di Klinik Pratama Mitra Husada Magetan periode Bulan Januari Tahun 2020
    by Winda Nitia Pramita Sari on August 26, 2020 at 5:47 am

    Skrining resep merupakan suatu kegiatan pemeriksaan resep yang dilakukan oleh tenaga kefarmasian setelah resep diterima untuk menghindari kesalahan pemberian obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skrining resep secara administratif di Klinik Pratama Mitra Husada Magetan periode bulan Januari tahun 2020. Penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan secara retrospektif terhadap resep yang dilayani. Metode pengambilan sampel resep dilakukan secara acak sederhana menggunakan rumus slovin. Sehingga diperoleh 300 lembar resep periode bulan Januari tahun 2020. Dari hasil penelitian, kelengkapan administratif pada Klinik Pratama Mitra Husada Magetan yaitu nama pasien 100%, umur pasien 99,60%, jenis kelamin 0%, berat badan pasien 0%, nama dokter 100%, SIP dokter 4,33%, alamat dokter 100%, nomor telepon dokter 100%, paraf dokter 17,66% dan tanggal penulisan resep 100%.

  • Pola peresepan secara administratif di Puskesmas Jiwan periode Bulan Januari Tahun 2020
    by Hana Wijie Lestari on August 26, 2020 at 5:39 am

    Kajian resep merupakan aspek yang sangat penting dalam peresepan karena dapat membantu mengurangi terjadinya medication error. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kelengkapan resep pada resep rawat jalan di Instalasi Farmasi Puskesmas Jiwan pada bulan Januari 2020. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode random sampling, didapatkan sebanyak 300 resep. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kelengkapan resep secara administrasi yaitu: data pasien 5%, paraf dokter 100%, berat badan 44,66%, umur 40,66%, jenis kelamin 37,66%, alamat 38%, nomor rekam medis 40%, nama dokter 12%, tanggal resep 14%.

  • Skrining fitokimia ekstrak kulit batang srikaya (Annona squamosa L.) menggunakan berbagai fraksi pelarut
    by Herwulan Septiyana on August 25, 2020 at 6:24 am

    Tanaman srikaya (Annona squamosa L.) merupakan salah satu tanaman yang secara empirik telah digunakan daun, biji, buah muda, akar, dan kulit kayunya sebagai obat tradisional. Perlu dilakukan penelitian terhadap kulit batangnya, apakah juga mengandung senyawa metabolit sekunder seperti pada organ yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, steroid dan triterpenoid, serta saponin pada kulit batang srikaya dengan menggunakan metode skrining fitokimia menggunakan uji warna terhadap ekstrak kulit batang hasil maserasi dengan etanol 70% dan difraksinasi dengan pelarut N-heksana dan etil asetat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang srikaya mengandung senyawa tanin dan saponin.

  • Skrining resep secara administrasi di Apotek Garuda Madiun periode Bulan Januari Tahun 2020
    by Ria Ratna Rahmasari on August 25, 2020 at 6:09 am

    Kelengkapan adminitratif resep dapat mengurangi / mencegah terjadinya medication error, yaitu kejadian yang merugikan pasien akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelengkapan administratif resep dengan mengkaji kemungkinan terjadinya medication error. Penelitian ini bersifat deskritif yang dilakukan secara retrospektif terhadap resep pasien. Metode pengambilan sampel resep dilakukan secara pengundian menggunakan rumus slovin. 1.705 lembar resep masuk di Apotek Garuda dan ditemukan sampel sebesar 324 lembar resep periode Januari tahun 2020 kemudian diolah dan dievaluasi kelengkapan administratifnya. Kelengkapan administrasi resep yang dituliskan oleh dokter yakni Nama Pasien (100%), Umur (35,49%), Jenis Kelamin (24,38%), Berat Badan (0,93%), Alamat Pasien (74,07%), Nama Dokter (99,07%), Surat Izin Praktek (71,30%), Alamat Dokter (97,53%), Telepon Dokter (81,17%), Tanggal Resep (92,28%) dan Paraf Dokter (54,94%). Dari data tersebut dapat disimpulkan resep di Apotek Garuda berpotensi terjadinya medication error dan tidak ditemukan satupun resep yang memenuhi kriteria skrining dalam kelengkapan adminitrasi resep berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 Tahun 2016.

  • Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap pasien di Apotek Slamet Hidup Parang tentang iklan obat sakit kepala di televisi
    by Peni Octavia on August 25, 2020 at 4:49 am

    Swamedikasi merupakan suatu usaha untuk mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-obat yang sederhana dan dibeli secara bebas di apotek atau toko obat. Salah satu faktor yang mendorong dan mempengaruhi masyarakat untuk melakukan swamedikasi adalah iklan obat di televisi. Iklan yang dimaksud adalah iklan obat sakit kepala. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap pasien yang berkunjung di Apotek Slamet Hidup Parang tentang iklan obat sakit kepala di televisi. Jenis penelitian ini merupakan obserasional dengan rancangan Cross Sectional. Pengambilan data menggunakan kuisioner dengan jumlah responden 127 orang yang dipilih secara Simple Random Sampling. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode Statistik Deskriptif dan Korelasi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan pasien tentang iklan obat sakit kepala di televisi termasuk dalam kategori baik sebanyak 71,7%. Sikap pasien tentang iklan obat sakit kepala ditelevisi mempunyai sikap positif sebanyak 89,8%. Sedangkan hasil penelitian pada analisa korelasi yaitu nilai p-value sebesar 0,153≥0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap pasien tentang iklan obat sakit kepala di televisi. Terdapat faktor lain yang mempengaruhi responden dalam memilih obat sakit kepala selain iklan obat di televisi yaitu tingkat pengetahuan keluarga, pengalaman pribadi serta rekomendasi dari teman dan tenaga medis.

  • Tingkat pengetahuan swamedikasi masyarakat RW 05 Desa Purworejo Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun
    by Setyo Pangesti on August 25, 2020 at 4:15 am

    Swamedikasi merupakan tindakan pemilihan dan penggunaan obat-obatan tanpa resep oleh individu untuk mengobati penyakit atau gejala penyakit. Rendahnya tingkat pengetahuan swamedikasi dapat mengakibatkan tindakan swamedikasi yang tidak tepat, aman, dan rasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan swamedikasi masyarakat RW 05 Desa Purworejo Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun. Penelitian dilakukan di RW 05 Desa Purworejo Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun, selama satu bulan pada Maret 2020. Penelitian ini merupakan penelitian Survey Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah 180 orang penduduk dewasa yang berumur 18-60 tahun di RW 05 Desa Purworejo Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun. Pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Sampling. Banyaknya sampel ditentukan dengan rumus Slovin sebanyak 125 orang berdasarkan umur, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode Statistik Deskriptif dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan swamedikasi Masyarakat RW 05 Desa Purworejo Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun, termasuk kategori tinggi sebanyak 24%, sedang 28%, dan rendah 48%. Tiga hal yang mendapat nilai terendah meliputi: tingkat pengetahuan masyarakat terhadap efek samping obat, lama waktu penggunaan obat pada swamedikasi, dan golongan obat yang dapat digunakan padaswamedikasi.

  • Gambaran penggunaan obat psikotropika (Analsik, Phenobarbital dan Valisanbe tablet) di Apotek Garuda Madiun periode Januari-Februari 2020
    by Dwi Namurasari on August 25, 2020 at 3:57 am

    Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Ketidakpastian stok obat psikotropika harus dihindari dalam pelayanan kesehatan karena ketersediaan obat berhubungan erat dengan mutu pelayanan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji dan meneliti gambaran penggunaan obat psikotropika (Analsik, Phenobarbital, dan Valisanbe Tablet) di Apotek Garuda Madiun periode Januari-Februari tahun 2020. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif, pengumpulan datanya bersifat retrospektif. Pengamatan dilakukan terhadap sampel yang berjumlah 190 resep, pengumpulan data diambil dari data resep pasien rawat jalan yang mendapatkan resep obat psikotropika pada periode Januari-Februari 2020. Analisis data disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 190 lembar mengandung obat psikotropika Phenobarbital tablet yang paling sering keluar sebanyak 126 lembar (66,32%), kemudian Analsik tablet sebanyak 39 lembar (20,53%) dan Valisanbe tablet sejumlah 25 lembar (13,15%).

  • Uji aktivitas antibakteri getah tangkai daun jarak cina (Jatropha multifida L) terhadap bakteri Staphylococcus aureus
    by Nova Kaharani Pratama on August 22, 2020 at 2:37 am

    Kejadian luka bisa terjadi dalam kegiatan sehari hari salah satu bakteri yang menyebabkan infeksi pada kulit yang terluka adalah bakteri Staphylococcus aureus. Salah satu jenis tanaman yang bernama tanaman jarak cina atau nama lain jarak cina atau nama lain (Jatropha multifida Linn.) dapat digunakan sebagai obat berbagai infeksi bakteri. Jarak cina mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan tannin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pemberian getah daun jarak cina (Jatropha multifida Linn.) berdasarkan umur daun terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratories.Pengujian aktivitas antibakteri getah tangkai daun jarak cina (Jatropha multifida L) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dilakukan dengan metode difusi sumuran untuk mengetahui adanya zona hambat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa getah tangkai daun jarak cina (Jatropha multifida L) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus dengan diametr zona hambat berturut turut 17,76 mm, 15,78 mm dan 18,13 mm

  • Pengkajian resep secara administratif pada resep dokter spesialis saraf di Apotek Magetan
    by Eni Widayati on August 19, 2020 at 2:31 am

    Pengkajian resep secara administratif penting untuk dilakukan karena memuat keabsahan dan kejelasan suatu resep, sehingga dapat mencegah terjadinya medication error. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengkajian resep secara administratif pada resep dokter spesialis saraf di Apotek Magetan periode Januari 2020. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif. Metode pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling, terhadap 200 lembar resep. Hasil pengamatan menunjukkan persentase ketidaklengkapan resep dokter spesialis saraf di Apotek Magetan yaitu alamat pasien 100%, umur pasien 98,5%, jenis kelamin 100%, berat badan 99,5%, sedangkan nama dokter, alamat dokter, SIP, paraf dokter, tanggal penulisan resep, nomor telepon dokter, dan nama pasien yang dituliskan oleh dokter spesialis saraf telah mencapai 100%. Resep dokter spesialis saraf di Apotek Magetan menurut Permenkes RI No. 73 tahun 2016 belum memenuhi ketentuan kelengkapan resep secara administratif.

  • Gambaran pengetahuan terhadap kepatuhan minum obat pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Jiwan Kabupaten Madiun
    by Komariyatin Komariyatin on August 18, 2020 at 11:58 pm

    Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Dampak yang akan terjadi jika penderita berhenti minum obat adalah munculnya bakteri tuberkulosis yang resisten terhadap obat, jika resisten terhadap obat terus terjadi dan bakteri terus menyebar, maka pengendalian dengan obat tuberkulosis akan semakin sulit dilaksanakan dan dapat meningkatkan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Jiwan Kabupaten Madiun. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode penelitian menggunakan total sampling yaitu seluruh pasien tuberkulosis yang berobat di Puskesmas Jiwan Kabupaten Madiun dengan jumlah 17 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan univariat. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa gambaran pengetahuan responden sebagian besar baik sebanyak 64,7% dan kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) responden sebagian besar patuh sebanyak 88,2%.

  • Kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di Apotek Yuwana Madiun
    by Andik Rusmanto on August 18, 2020 at 7:42 am

    Mutu pelayanan merupakan aspek vital dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Ketika pelanggan merasa mutu pelayanan baik, pelanggan akan merasa puas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di Apotek Yuwana Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pelanggan di Apotek Yuwana Madiun yang melakukan pembelian obat diambil sebanyak 80 sampel dengan menggunakan teknik sampling non probability sampling yaitu insidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian kualitas pelayanan yang diberikan oleh Apotek Yuwana Madiun dari 5 dimensi yang dilakukan dengan hasil indeks kualitas pelayanan dimensi bukti fisik (tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy) rata-rata 88,5% dengan kategori baik sekali. Sedangkan kepuasan pelanggan di Apotek Yuwana Madiun dari 5 dimensi yang dilakukan dengan hasil indeks kepuasan pelanggan dimensi bukti fisik (tangibles), kehandalan (reliability), jaminan (assurance), dan empati (empathy) rata-rata 87,6% dengan kategori sangat puas. Sedangkan dimensi daya tanggap (responsiveness) 71,25% dengan kategori puas.

  • Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian dan ketersediaan obat diabetes melitus di Puskesmas Kaibon
    by Sukma Wati Widodo Putri on August 18, 2020 at 7:18 am

    Petugas farmasi dan ketersediaan obat diabetes melitus menentukan tingkat mutu pelayanan di bagian instalasi farmasi Puskesmas Kaibon. Fakta yang ditemukan pasien sering menunggu lama untuk memperoleh obat, tempat yang di rasa kurang luas, dan jumlah tenaga pelayanan yang kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kepuasan pasien dan ketersediaan obat diabetes melitus terhadap pasien rawat jalan di Puskesmas Kaibon pada tahun 2020. Penelitian ini dilakukan terhadap 129 pasien rawat jalan yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus baik dengan atau tanpa penyakit penyerta. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan dianalisis dengan uji regresi linear (α = 0,05).Hasil penelitian ini menunjukan bahawa tingkat kepuasan pasien dan ketersediaan obat diabetes melitus berpengaruh terhadap mutu pelayanan pasien (p = 0,05). Ketersediaan obat paling besar berpengaruh dengan koefisien (β) 0,880. Hasil keseluruhan pelayanan Puskesmas Kaibon disimpulkan kurang memuaskan. Perlunya peningkatan pelayanan dan ketersediaan obat serta fasilitas penunjang sehingga meningkatkan kinerja pelayanan farmasi.

  • Uji efektivitas antibakteri air perasan daun binahong (Anradera cardifolia) terhadap bakteri telapak tangan Pseudomonas aeruginosa
    by Eni Lestyaningrum on August 18, 2020 at 7:02 am

    Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu bakteri tangan yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Pengobatan dengan antibiotik yang berlebih seringkali memicu terjadinya kasus resistensi. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri air perasan daun binahong (Anredera cordifolia) terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorik, pembuatan ekstrak daun binahong dilakukan dengan metode perasan dengan pelarut akuades. Konsentrasi ekstrak daun binahong yang diujikan adalah 0% (kontrol negatif/aquades), infus ciprofloxacin 0,2% ( kontrol positif ) 40%, 60% dan 80% dengan 3 pengulangan. Data yang diperoleh berupa ukuran diameter zona hambat (mm) yang terbentuk pada media kultur Nutrient Agar (NA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Perlakuan dengan konsentrasi 80% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa paling baik dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 8,26 mm dikategorikan berdaya hambat kuat.

  • Pola penggunaan obat epilepsi di Klinik Saraf Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun periode Mei-Juli 2019
    by Yunita Widyaningtias on August 13, 2020 at 5:24 am

    Pemilihan obat anti epilepsi (OAE) secara umum didasarkan pada klinis pasien dan ketersediaan dari berbagai jenis obat yang biasa digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola penggunaan obat epilepsi di klinik saraf RSUD Kota Madiun periode Mei-Juli 2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah rancangan non-eksperimental dengan metode pengumpulan data secara retrospektif yang dilakukan dengan mencatat data rekam medik sejumlah 152 pasien yang menggunakan obat epilepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pasien yang paling banyak menggunakan obat epilepsi adalah golongan Lini pertama yaitu phenytoin kapsul sebanyak 94 pasien (36%), secara kombinasi sebanyak 86 pasien (57%). Berjenis kelamin laki-laki sebanyak 89 pasien (59%), dengan rentang usia 11-20 tahun sebanyak 32 pasien (21%). Status pengobatan yang menggunakan kartu jaminan BPJS sebanyak 148 pasien (97%), dan pasien lama yang sudah terdiagnosa epilepsi sebanyak 147 pasien (97%).

  • Uji efektivitas antijamur rebusan kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap jamur Candida albicans dengan metode difusi sumuran
    by Indah Yuliana on August 13, 2020 at 3:05 am

    Kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan tumbuhan dari famili Rutaceae yang berpotensi digunakan sebagai obat kandidisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas rebusan kulit jeruk nipis dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Metode yang digunakan untuk menguji efektivitas rebusan kulit jeruk nipis terhadap jamur Candida albicans menggunakan metode difusi sumuran. Larutan uji rebusan kulit jeruk nipis secara berturut-turut dibuat dengan kadar 20%, 40%, 80% dan 100% v/v, kontrol positif nistatin dan kontrol negatif akuades. Pengujian daya hambat rebusan kulit jeruk nipis terhadap kultur murni jamur Candida albicans dilakukan dengan cara mengukur diameter zona bening yang terbentuk dengan menggunakan jangka sorong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rebusan kulit jeruk nipis dengan konsentrasi 20%, 40% , 80% dan 100% berturut-turut mampu menghambat pertumbuhan jamur dengan diameter zona 10,05 mm (lemah), 15,6 mm (sedang), 18,1 mm (sedang), dan 21 mm (kuat).

  • Perbandingan uji mutu fisik tablet ketoconazole generik dan generik bermerek
    by Lailin Tryska Dhana on August 13, 2020 at 2:20 am

    Ketoconazole merupakan turunan imidazole dimana khasiat obat ini mampu menghambat aktivitas jamur secara sistemik maupun non sistemik, mekanisme kerja obat ketoconazole mampu menimbulkan ketidakteraturan membran sitoplasma jamur sehingga dapat menghambat pertumbuhan atau menimbulkan kematian sel jamur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan mutu fisik tablet Ketoconazole generik dan generik bermerek. Uji mutu fisik yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya uji keseragaman ukuran, uji keseragaman bobot, uji kekerasan, uji kerapuhan, dan uji waktu hancur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, dengan menggunakan 1 produk generik dan 1 produk generik bermerek yang diambil dari 3 apotek yang berbeda di Kota Madiun. Data yang diperoleh dibandingkan dengan persyaratan dalam Farmakope Indonesia Edisi III dan literatur lainnya. Hasil data diolah dengan SPSS versi 17.00. Hasil uji mutu fisik tablet Ketoconazole generik dan generik bermerek yang meliputi uji keseragaman bobot, uji kekerasan, uji kerapuhan dan uji waktu hancur tablet telah memenuhi persyaratan dalam Farmakope Indonesia Edisi III dan ketentuan lainnya. Hasil uji mutu fisik tablet Ketoconazole generik dan generik untuk uji keseragaman ukuran dalam pengujian ini tidak memenuhi persyaratan dalam Farmakope Indonesia Edisi III dan ketentuan lainnya. Hasil olah statistika data penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan yang bermakna mutu fisik tablet Ketoconazole generik dan generik bermerek.

  • Perbandingan uji mutu fisik tablet domperidone generik dan generik bermerek
    by Redita Purnama Sari on August 12, 2020 at 7:07 am

    Domperidone merupakan antagonis dopamine yang mempunyai kerja antiemetik. Disamping itu domperidone merupakan senyawa benzimidazolinon yang berkhasiat menstimulasi peristaltik dan pengosongan lambung. Domperidone digunakan pada reflux-esofagitis, mual dan muntah akibat kemoterapi dan pada migrain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan mutu fisik tablet domperidone generik dan generik bermerek. Uji mutu fisik yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya uji keseragaman ukuran, uji keseragaman bobot, uji waktu hancur, uji kekerasan dan uji kerapuhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, dengan menggunakan 1 produk generik dan 1 produk generik bermerek yang diambil dari 3 apotek yang berbeda di Kota Madiun. Data yang diperoleh dibandingkan dengan persyaratan dalam Farmakope Indonesia Edisi III dan literatur lainnya. Hasil data diolah dengan SPSS versi 20.00. Hasil uji mutu fisik tablet domperidone generik dan generik bermerek yang meliputi uji keseragaman bobot, uji waktu hancur tablet, dan uji kerapuhan tablet telah memenuhi persyaratan dalam Farmakope Indonesia Edisi III dan ketentuan lainnya. Hasil uji mutu fisik tablet domperidone generik dan generik untuk uji keseragaman ukuran dan uji kekerasan tablet dalam pengujian ini tidak memenuhi persyaratan dalam Farmakope Indonesia Edisi III dan ketentuan lainnya. Hasil olah statistika data penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan yang bermakna mutu fisik tablet domperidone generik dan generik bermerek.

  • Pengelolaan obat tahap perencanaan dan pengadaan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Widodo Ngawi periode November-Desember Tahun 2019
    by Kanti Asih on August 11, 2020 at 6:03 am

    Perencanaan dan pengadaan obat merupakan bagian penting dalam manajemen pengelolaan obat karena berpengaruh pada besarnya dana yang dikeluarkan oleh rumah sakit dan ketersediaan obat yang dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengelolaan obat pada tahap perencanaan dan pengadaan berdasarkan Permenkes RI No 72 Tahun 2016 serta tingkat pencapaian indikator perencanaan dan pengadaan obat di instalasi farmasi rawat jalan Rumah Sakit Widodo Ngawi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian non eksperimental dengan pendekatan deskriptif. Data diambil secara retrospective pada tahun 2019 terhadap data sekunder dan data primer melalui wawancara. Teknik pengumpulan data yaitu dengan metode observasi, wawancara, dan telaah dokumen. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan dan pengadaan obat di instalasi farmasi rawat jalan Rumah Sakit Widodo Ngawi sudah sesuai dengan Permenkes RI No 72 Tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit dengan persentase sebesar 100%. Berdasarkan tingkat pencapaian indikator perencanaan dan pengadaan obat yaitu: persentase dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang sesungguhnya sebesar 100%, persentase jumlah obat yang ada dalam perencanaan dengan jumlah item obat dalam pemakaian sebenarnya sebesar 101,48%, persentase jumlah obat dari satu item dalam perencanaan dengan jumlah obat dari item tersebut dalam pemakaian sebenarnya sebesar 109,43%, persentase alokasi dana pengadaan obat sebesar 36,11%, frekuensi pengadaan tiap item obat masih rendah yaitu 10,78 kali/tahun. Frekuensi kurang lengkapnya surat pemesanan atau surat kontrak sudah efisien terdapat dua kali kesalahan faktur (standar 1-9 kali). Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit sebesar 0,3 hari.

  • Kajian resep secara administratif pada pasien rawat inap di ruang anak instalasi farmasi Rumah Sakit Widodo Ngawi periode Bulan November-Desember 2019
    by Vandora Putri Donitya on August 11, 2020 at 5:10 am

    Pengkajian resep merupakan proses pengkajian terhadap penulisan resep oleh tenaga kefarmasian yang dimulai dari seleksi administrasi, farmasetis, dan klinis. Pengkajian resep merupakan aspek yang penting dalam peresepan karena dapat membantu mengurangi terjadinya medication error. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji resep secara administratif pada pasien rawat inap di ruang anak Instalasi Farmasi Rumah Sakit Widodo Ngawi periode bulan November-Desember 2019. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif, dan pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Berdasarkan perhitungan sampel dengan rumus Slovin didapatkan hasil 278,3 lembar resep sebagai sampel minimal, kemudian dibulatkan menjadi 280 lembar resep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelengkapan resep secara administratif yaitu: nama pasien 100%, umur 88,6%, jenis kelamin 100%, berat badan 77,5%, tinggi badan 57,9%, nama dokter 100%, nomor izin 0%, alamat 100%, paraf dokter 100%, tanggal penulisan resep 96%, dan ruangan/unit asal resep 100%. Berdasarkan hasil yang didapat dapat dinyatakan bahwa resep di Rumah Sakit Widodo Ngawi belum memenuhi kelengkapan resep secara administratif menurut Permenkes No. 72 Tahun 2016.

  • Pola peresepan obat pada pasien systemic lupus erythematosus di instalasi farmasi rawat jalan RSUD Kota Madiun
    by Benti Ardiani on August 11, 2020 at 4:49 am

    Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan suatu penyakit autoimun kronis yang belum diketahui penyebabnya, perjalan penyakit, dan prognosis yang beragam. Pengobatan SLE di Indonesia masih terbatas pada bagaimana menekan gejala, dan komplikasiyang terjadi. Penelitian ini bersifat deskriptif dan pengambilan data secara observatif menggunakan data rekam medis pasien rawat jalan di RSUD Kota Madiun pada bulan Agustus–Oktober 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat terapi SLE yang paling banyak digunakan adalah kategori kombinasi 3 obat lupus (95 %), obat tunggal yang di gunakan adalah Mofetil Mikofenolat yaitu Cellcept (100%). Obat kombinasi yang paling banyak digunakan menggunkan Mofetil Mikofenolat, Metilprednisolon, dan Cavit D3.

  • Studi pelayanan informasi obat di RSUD Dolopo Kabupaten Madiun
    by Lestyowati Lestyowati on August 11, 2020 at 4:41 am

    Pelayanan kefarmasian merupakan bagian pelayanan yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Salah satu pelayanan kefarmasian adalah Pelayanan Informasi Obat (PIO). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui realisasi implementasi pelayanan informasi obat yang dilakukan oleh tenaga kefarmasian di RSUD Dolopo Kabupaten Madiun kepada pasien.Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dan data yang diperoleh dengan observasi terhadap tujuh responden. Berdasarkan komponen informasi obat penelitian ini memperoleh hasil observasi pada aspek penyampaian nama obat sebesar 28,6%, lama penggunaan obat 57,1%, dosis 71,43%, cara pemberian 85,71%, indikasi 42,86%, terapi yang diterima 14,3%, bentuk sediaan 42,9%,indikasi obat 14,3%, aturan pakai 85,71%, kondisi penyimpanan 42,9% dan efek samping obat sebesar 14,3 persen. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi pelayanan informasi obat di RSUD Dolopo Kabupaten Madiun perlu ditingkatkan khususnya pada aspek penyampaian nama obat, indikasi, terapi yang diterima, interaksi obat, dan efek samping obat agar memenuhi standar pelayanan informasi obat yang telah berlaku.

  • Uji efektivitas air rebusan labu siam (Sechium edule) terhadap kadar kolesterol mencit (Mus musculus) yang diinduksi kuning telur puyuh
    by Lucky Indah Puspitasari on August 10, 2020 at 4:44 am

    Hiperkolesterol adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kadar lipid atau lemak dalam darah meningkat tinggi atau tidak dalam keadaan normal. Labu siam salah satu sayuran yang dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh pemberian air rebusan labu siam terhadap penurunan kadar kolesterol pada mencit yang diinduksi kuning telur puyuh. Penelitian ini menggunakan mencit yang dibagi menjadi V kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif, kelompok II sebagai kontrol positif dengan perlakuan simvastatin, kelompok III, kelompok IV, dan kelompok V sebagai kelompok perlakuan yang diberi air rebusan labu siam dengan dosis 26 g/kg bb berturut-turut 1, 2, dan 3 kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok I mengalami kenaikan kadar kolesterol sebesar 36 mg/dl, kelompok II mengalami penurunan kadar kolesterol sebesar 51 mg/dl dengan pemberian simvastatin 1,3 mg/kg bb, kelompok III mengalami penurunan kadar kolesterol sebesar 41,5 mg/dl dengan pemberian air rebusan labu siam dosis 26 g/ kg bb 1 kali sehari, kelompok IV mengalami penurunan kadar kolesterol sebesar 43 mg/dl dengan pemberian air rebusan labu siam dosis 26 g/ kg bb 2 kali sehari, dan kelompok V mengalami penurunan kadar kolesterol sebesar 47,5 mg/dl dengan pemberian air rebusan labu siam dosis 26 g/ kg bb 3 kali sehari.

  • Tingkat kepatuhan minum obat pasien hipertensi peserta BPJS Prolanis Apotek Kimia Farma 76 Madiun dengan metode MMAS-8
    by Mei Windearni on August 6, 2020 at 3:02 am

    Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan terapi penyakit hipertensi adalah ketidakpatuhan dalam meminum obat antihipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat kepatuhan minum obat pasien hipertensi peserta BPJS Prolanis di Apotek Kimia Farma 76 Madiun dengan metode MMAS-8. Penelitian dilakukan secara observasional deskriptif survei terhadap pasien hipertensi peserta BPJS Prolanis di Apotek Kimia Farma 76 Madiun dengan menggunakan accidental sampling. Instrumen data penelitian meliputi data demografi responden dan kuesioner kepatuhan minum obat menggunakan MMAS-8. Hasil penelitian kepatuhan minum obat pasien hipertensi yang memenuhi kriteria kepatuhan tinggi sebesar 28,89% (n=52), kepatuhan sedang sebesar 52,78% (n=95) pasien, dan kepatuhan rendah sebesar 18,33% (n=33). Hasil tersebut menunjukkan bahwa kepatuhan pasien pada penggunaan obat hipertensi di Apotek Kimia Farma 76 Madiun masih rendah sehingga perlu adanya monitoring dari tenaga kesehatan kepada pasien hipertensi terhadap terapinya untuk mencegah timbulnya penyakit komplikasi.

  • Pola peresepan obat mual muntah pada pasien ibu hamil di Apotek Wijayakusuma Madiun periode Mei-September 2019
    by Arti Gunturiani on August 5, 2020 at 4:57 am

    Salah satu gejala kehamilan adalah timbulnya mual-mual yang kadang-kadang disertai dengan muntah. Untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan pemberian obat-obatan untuk meredakan gejala tersebut kepada ibu hamil. Penelitian tentang Pola Peresepan Obat Mual Muntah Pada Pasien Ibu Hamil di Apotek Wijayakusuma Madiun selama periode bulan Mei sampai September 2019 termasuk jenis penelitian observasi deskriptif yang bersifat retrospektif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pola peresepan obat mual muntah pada pasien ibu hamil yang meliputi golongan obat antiemetika, jenis obat, bentuk sediaan, dan kontraindikasi obat. Data penelitian berasal dari lembar resep obat ibu hamil yang mengalami mual muntah yaitu sebanyak 175 resep. Hasil penelitian menunjukan bahwa golongan obat antiemetik yang paling banyak digunakan adalah antagonis serotonin dengan jenis obat ondancentron sebanyak 42,85%, golongan antagonis dopamine dengan jenis obat domperidon sebanyak 32%, metoklopramid sebanyak 8% dan golongan anthistamin dengan jenis obat dimenhidrinat sebanyak 16%, piratiasina 8 klorteofilinat sebanyak 1,14%. Bentuk sediaan tablet sebanyak 96,57%. Pada penelitian ini tidak terjadi kontraindikasi obat.

  • Uji aktivitas antifungi ekstrak etanol daun trembesi (Samanea saman) terhadap jamur Candida albicans
    by Lita Elputcika on August 4, 2020 at 5:34 am

    Salah satu penyebab penyakit jamur adalah jamur Candida albicans. Penggunaan obat-obat antifungi sintesis dapat menimbulkan banyak masalah seperti terjadi efek samping serius, resistensi, aturan pakai yang menyulitkan, dan perlunya pengawasan dokter. Berkaitan dengan masalah tersebut, perlu dicari alternatif pengobatan lain seperti pemanfaatan tanaman obat tradisional yang memiliki aktivitas antifungi yang efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antifungi ekstrak etanol daun trembesi dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Metode yang digunakan untuk mengetahui aktivitas antifungi dari ekstrak etanol daun trembesi terhadap jamur Candida albicans dengan metode sumuran. Uji aktivitas antifungi ekstrak etanol daun trembesi terhadap jamur Candida albicans dilakukan berdasarkan pengukuran zona jernih yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun trembesi memiliki aktivitas antifungi terhadap jamur Candida albicans pada konsentrasi 20% (15,16 mm), 40% (17,80 mm), 80% (18,98 mm), dan 100% (22,01 mm).

  • Uji efektivitas umbi bawang dayak (Eleutherine americana Merr.) terhadap penurunan kadar kolesterol pada mencit jantan hiperkolesterol
    by Putri Ayu Puspita Devi on July 29, 2020 at 6:17 am

    Hiperkolesterolemia adalah peningkatan kadar kolesterol dalam serum di atas batas normal. Satu tanaman obat herbal yang dapat digunakan sebagai obat anti kolesterol adalah bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan efektivitas umbi infusa umbi bawang dayak terhadap penurunan kadar kolesterol mencit jantan hiperkolesterol. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental yang menggunakan rancangan acak lengkap. Penelitian ini dibagi dalam IV perlakuan. Perlakuan I untuk kontrol negatif, perlakuan II untuk kontrol positif dengan pemberian simvastatin 1,3 mg/kg bb, perlakuan III dengan pemberian infusa umbi bawang dayak sebesar 1862 mg/kg bb, dan perlakuan IV dengan pemberian infusa umbi bawang dayak sebesar 2843 mg/kg bb.Hasil penelitian menunjukkan pada perlakuan I mengalami peningkatan kadar kolesterol sebesar 36 mg/dl, pada perlakuan II mengalami penurunan kadar kolesterol sebesar 51 mg/dl dengan pemberian simvastatin 1,3 mg/kg bb, pada perlakuan III mengalami penurunan sebesar 74,5 mg/dl dengan pemberian infusa umbi bawang dayak 1862 mg/kg bb, dan pada perlakuan IV mengalami penurunan kadar kolesterol sebesar 52,5 mg/dl dengan pemberian infusa umbi bawang dayak 2843 mg/kg bb.

  • Efektivitas ekstrak etanol bunga tapak dara warna putih (Catharanthus roseus G. Don (L) var albus) terhadap penurunan kadar gula darah pada mencit yang dibebani glukosa
    by Ainayya Putri on July 29, 2020 at 3:53 am

    Hiperglikemik adalah penyakit metabolisme karena adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal, yang disebabkan gangguan metabolisme glukosa akibat kekurangan insulin. Bunga tapak dara warna putih adalah salah satu tanaman yang dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan efek antihiperglikemik ekstra bunga tapak dara warna putih dengan metode maserasi pada mencit (Mus muculus). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium yang menggunakan rancangan acak lengkap. Penelitian ini dibagi dalam V kelompok perlakuan. Kelompok I untuk kontrol negatif, kelompok II untuk kontrol positif dengan pemberian glibenklamid, kelompok III dengan pemberian ekstrak bunga tapak dara warna putih dosis 0,975 g/kg BB, kelompok IV dengan pemberian ekstrak bunga tapak dara warna putih dosis 1,95 g/kg BB, dan kelompok V dengan pemberian ekstrak bunga tapak dara warna putih dosis 3,9 g/kg BB. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok I mengalami penurunan kadar glukosa sebesar 41,4 mg/dl, kelompok II mengalami penurunan kadar glukosa sebesar 129 mg/dl, kelompok III mengalami penurunan kadar glukosa sebesar 104,4 mg/dl, kelompok IV mengalami penurunan kadar glukosa sebesar 122,2 mg/dl, dan kelompok V mengalami penurunan kadar glukosa sebesar 131,4 mg/dl. Hasil yang paling baik dari penurunan kadar glukosa terjadi pada perlakuan V yaitu dengan dosis 3,9 g/kg BB.

  • Tingkat pengobatan pasien hipertensi peserta BPJS Prolanis di Apotek Rizky Ponorogo dengan metode MMAS-8
    by Yuni Septia Eka Puspa on July 29, 2020 at 3:22 am

    Keberhasilan suatu pengobatan tidak hanya dipengaruhi oleh diagnosa yang tepat, pemilihan obat serta pemberian obat yang benar dari tenaga kesehatan,tetapi juga dipengaruhi oleh kapatuhan pasien dalam pengobatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan penggunaan obat hipertensi dan beberapa variable karakteristik pasien yang berpengaruh terhadap kepatuhan pasien hiperteni. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan pendekatan yang bersifat prospektif dan dianalisis menggunakan metode desktiptif. Penelitian ini dilakukan pada 170 pasien hipertensi peserta BPJS Prolanis di Apotek Rizky Ponorogo pada bulan Februari 2020 dimana sampel diambil dengan teknik accidental sampling. Pengukuran kepatuhan dilakukan dengan menggunakan kuesioner MMAS-8 (Morisky Medication Aherence Scale) yang berisi 8 pertanyaan. Persentase tingkat kepatuhan berdasarkan kuesioner MMAS-8 adalah kepatuhan tinggi 22.94%, kepatuhan sedang 23.53% dan kepatuhan rendah 53.53%.

  • Daya antibakteri ekstrak daun murbei Morus alba dan Morus nigra terhadap Escherichia coli
    by Risna Hendriyani on July 29, 2020 at 3:06 am

    Penggunaan antibiotik sintetis yang berlebihan dapat mengakibatkan resistensi bakteri. Salah satu tanaman herbal yang mempunyai daya antibakteri adalah tanaman murbei. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya antibakteri yang paling efektif antara ekstrak daun Morus alba dan Morus nigra dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli. Metode yang digunakan untuk mengetahui daya antibakteri dari ekstrak daun murbei Morus alba dan Morus nigra terhadap bakteri Escherichia coli dengan metode difusi sumuran. Kemampuan daya antibakteri ekstrak daun murbei terhadap bakteri Escherichia coli dilakukan berdasarkan pengukuran diameter zona jernih yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun murbei baik Morus alba atau Morus nigra memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli. Ekstrak daun murbei Morus nigra memiliki rerata diameter zona hambat sebesar 15,75 mm lebih besar dibandingkan ekstrak daun murbei Morus alba yang membentuk zona hambat sebesar 14,17 mm. Berdasarkan uji statistik daya antibakteri antara Morus alba dan Morus nigra terhadap bakteri Escherichia coli tidak ada perbedaan / sama.

  • Tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Jiwan Kabupaten Madiun
    by Aisyiah Oktaviana on July 29, 2020 at 3:02 am

    Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kinerja insulin atau kedua-duanya. Ketidakpatuhan minum obat pada penderita diabetes melitus menyebabkan kadar gula darah tidak terkontrol dan menimbulkan komplikasi. Pentingnya kepatuhan minum obat diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup yang baik bagi penderita diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Jiwan Kabupaten Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8) yang digunakan untuk mengukur kepatuhan minum obat. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Jiwan Kabupaten Madiun pada bulan Februari 2020. Sampel penelitian ini berjumlah 110 pasien diabetes melitus tipe 2, yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 107 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Jiwan Kabupaten Madiun yaitu tingkat kepatuhan tinggi (53,27%), tingkat kepatuhan sedang (28,97%), dan tingkat kepatuhan rendah (17,76%).

  • Pola penggunaan obat pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Caruban ditinjau dari indikator peresepan WHO
    by Wuri Handayani on July 29, 2020 at 2:47 am

    WHO menyatakan bahwa penggunaan obat yang tidak rasional sekitar 50% dari seluruh penggunaan obat yang tidak tepat termasuk peresepan. Peresepan yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan akan mengakibatkan masalah-masalah obat. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesesuaian penggunaan obat pasien rawat jalan di RSUD Caruban dengan indikator peresepan WHO. Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimental dengan penyajian data secara deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif yaitu mengumpulkan data resep bulan September 2019. Metode pengambilan sampel menggunakan metode systematic random sampling. Analisis data dilakukan berdasarkan persentase setiap indikator peresepan yang dibandingkan dengan standar WHO. Hasil penelitian penggunaan obat berdasarkan indikator peresepan WHO yaitu rata-rata jumlah obat yang diresepkan untuk tiap pasien 3,68, persentase peresepan obat generik 82,68%, persentase peresepan antibiotik 16,09%, persentase peresepan injeksi 4,29%, dan persentase obat yang diresepkan dari formularium 94,61%. Berdasarkan hasil tersebut rata-rata jumlah obat yang diresepkan untuk tiap pasien dan persentase obat yang diresepkan dari formularium belum sesuai indikator peresepan WHO.

  • Perbedaan kadar vitamin C dalam tablet yang disimpan pada tempat dengan suhu berbeda
    by Erda Andriani on July 28, 2020 at 6:18 am

    Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu zat gizi yang berperan sebagai antioksidan yang efektif menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan. Asam askorbat tidak stabil bahkan pada suhu kamar. Peningkatan suhu dan kelembapan dapat mempercepat proses degradasi dari asam askorbat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kadar vitamin C dalam tablet. Penelitian ini dilakukan dengan 3 kali repliksi pada masing-masing sampel yang disimpan pada tempat dengan suhu yang berbeda yaitu suhu dingin (2-8oC), suhu ruangan (27oC), dan panas berlebih (48oC) selama 180 menit dan diukur dengan menggunakan metode iodimetri. Kandungan vitamin C tablet yang tertinggi yaitu pada tablet yang disimpan pada suhu dingin (2-8oC) dengan rata-rata kandungan 46.823 mg/tablet. Kandungan vitamin C tablet yang terendah terdapat pada tablet yang disimpan pada panas berlebih (48oC) dengan rata-rata kandungan 42.144 mg/tablet. Dari hasil uji statistika didapatkan hasil tidak ada perbedaan yang signifikan dari tablet vitamin C yang disimpan pada (5oC) dan suhu kamar (27oC). Sedangkan terdapat perbedaan yang signifikan pada tablet yang disimpan pada suhu panas berlebih (48oC). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa suhu panas berlebih (48oC) dapat menurunkan kandungan vitamin C pada tablet.

  • Pola penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Griya Waluya Ponorogo Tahun 2019
    by Veronica Ana Bonita Des Santa on July 28, 2020 at 6:10 am

    Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut pada usus halus yang disebabkan oleh Salmonella thypi. Hingga saat ini demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan di negara-negara tropis termasuk Indonesia. Pemberian antibiotik memiliki peran penting dalam pengobatan demam tifoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RS Griya Waluya Ponorogo tahun 2019. Penelitian ini dilakukan secara non ekperimental menggunakan metode deskriptif dan data diperoleh dari rekam medik secara retrospektif. Data yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 pasien dengan metode pengambilan data secara purposive sampling. Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa pasien demam tifoid terbanyak adalah perempuan sebanyak 29 pasien (53,6%), berdasarkan umur menunjukkan bahwa pasien demam tifoid terbanyak berusia 26-45 tahun dan 2-11 tahun masing-masing sebanyak 22 pasien dan 18 pasien. Hasil dari pola penggunaan antibiotik didapatkan penggunaan antibiotik untuk pasien demam tifoid di RS Griya Waluya Ponorogo tahun 2019 adalah Cefotaxime 32,2%, Sendicol sebanyak 26,7%, Colsancetine sebanyak 23,2%, Biothycol sebanyak 3,6%, Cefadroxil sebanyak 3,5%, Lapimox sebanyak 1,8%, dan antibiotik kombinasi (5 kasus) masing-masing 1,8%. Pemberian dosis yang tidak sesuai standar Kepmenkes terjadi pada 8 kasus yaitu pada pemberian Colsancetine, namun pemberian dosis tersebut telah dipertimbangkan oleh dokter berdasarkan kondisi pasien tersebut. Lama penggunaan antibiotik selama rawat inap paling banyak adalah 3-4 hari.

  • Uji efektivitas infusa kulit kayu laban (Vitex pubescens Vahl) sebagai afrodisiaka terhadap tikus putih jantan
    by Bondan Irawan on July 28, 2020 at 5:09 am

    Tanaman laban (Vitex pubescens Vahl) secara empiris telah digunakan oleh masyarakat di daerah pegunungan Meratus Kalimantan Selatan sebagai afrodisiaka. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek pemberian sediaan infusa kulit kayu laban (Vitex pubescens Vahl) sebagai afrodisiaka terhadap tikus putih jantan galur Wistar yang berumur 3 bulan. Penelitian ini dibagi dalam 4 kelompok: Kelompok I sebagai Kontrol positif (diberi perlakuan X-Gra® dengan dosis 52,56 mg/kgBB), kelompok II sebagai kontrol negatif (diberi perlakuan Na-CMC dengan dosis 0,5%), kelompok III diberi perlakuan sediaan infusa kulit kayu laban dosis 1 (360 mg/kgBB), kelompok IV dengan perlakuan sediaan infusa kulit kayu laban dosis 2 (180 mg/kgBB). Pengamatan dilakukan melalui observasi langsung aktivitas seksual tikus putih jantan yaitu frekuensi climbing selama 7 hari mulai pukul 19.00 WIB. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis Test, dilanjutkan dengan uji Mann-Witney Test. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sediaan infusa kulit kayu laban memiliki aktivitas afrodisiaka terhadap libido tikus putih jantan galur Wistar. Kata Kunci: Laban (Vitex pubescens Vahl), afrodisiaka, climbing.

  • Uji efektivitas ekstrak etanol bunga turi merah (Sesbania grandiflora) sebagai antihiperglikemia terhadap mencit (Mus musculus)
    by Berliana Mely Pratiwi on July 28, 2020 at 3:47 am

    Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kelainan metabolik yang dikarakteristikkan dengan hiperglikemia kronis serta kelainan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin maupun keduanya. Penelitian ini menggunakan sampel mencit sejumlah 25 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif diberi Na CMC 0,5%, kontrol positif diberi glibenklamid 0,65 mg/kgBB, dan 3 kelompok perlakuan yang diberi ekstrak etanol bunga turi merah dosis 350 mg/kgBB, 700 mg/kgBB, dan 1400 mg/kgBB. Induksi diabetes menggunakan larutan glukosa 10% secara oral dengan dosis 1 ml/ekor. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan setiap 60 menit sampai 120 menit setelah penginduksian larutan glukosa 10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dosis 700 mg/kgBB pada mencit menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang paling baik.

  • Uji aktivitas ekstrak bunga turi merah (Sesbania grandiflora) terhadap peningkatan sensitivitas insulin pada mencit jantan (Mus musculus)
    by Septiana Rahmawati on July 28, 2020 at 2:48 am

    Bunga turi merah (Sesbania grandiflora) merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai antihiperglikemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak bunga turi merah terhadap sensitivitas insulin pada mencit diabetes yang diinduksi emulsi tinggi lemak. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Mencit dibagi dalam lima kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberikan Na-CMC 0,5%, Kelompok II sebagai kontrol positif diberikan Metformin 65 mg/kgBB, Kelompok III diberikan ekstrak bunga turi merah 350 mg/kgBB, Kelompok IV diberikan ekstrak bunga turi merah 700 mg/kgBB, dan Kelompok V dengan pemberian ekstrak bunga turi merah 1400 mg/kgBB. Diperoleh hasil bahwa nilai Konstanta Tes Toleransi Insulin (KTTI) pada Kelompok I, II, III, IV, dan V berturut-turut adalah 74,4, 94,8, 93,1, 84,1, dan 81,6. Hasil tersebut diuji secara statistika dengan one way ANOVA (Analysis of Variance) Kelompok III, IV, dan V, yang diberikan ekstrak bunga turi, tidak berbeda signifikan dengan kelompok II sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bunga turi merah dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada mencit.

  • Uji efektivitas ekstrak etanol daun kencana ungu sebagai antihiperglikemia terhadap mencit putih
    by Ajeng Sindi Pratama on July 28, 2020 at 2:27 am

    Antihiperglikemia merupakan suatu aktivitas yang diberikan oleh senyawa tertentu untuk menurunkan kadar glukosa darah. Tanaman daun kencana ungu sebagai tanaman hias atau sebagai pakan ternak dapat dimanfaatkan sebagai antihiperglikemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan efektivitas ekstrak etanol daun kencana ungu terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit putih yang telah diinduksi dengan glukosa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini dibagi dalam lima kelompok. Kelompok I untuk kontrol negatif dengan pemberian Na-CMC 0,5%, kelompok II untuk kontrol positif dengan pemberian glibenclamide 0.65 mg/kg BB, kelompok III dengan pemberian ekstrak etanol daun kencana ungu 84 mg/kgBB, kelompok IV dengan pemberian ekstrak etanol daun kencana ungu 168 mg/kg BB, dan kelompok V dengan pemberian ekstrak etanol daun kencana ungu 336 mg/kgBB. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok I mengalami sedikit penurunan kadar glukosa darah sebesar 41,4 mg/dL, kelompok II mengalami penurunan kadar glukosa darah sebesar 129 mg/Dl dengan pemberian glibenclamide 0.65 mg/kg BB, kelompok III mengalami penurunan sebesar 99 mg/dL dengan pemberian ekstrak etanol daun kencana ungu 84 mg/kg BB, kelompok IV mengalami penurunan sebesar 111,4 mg/dL dengan pemberian ekstrak etanol daun kencana ungu 168 mg/kgBB, dan kelompok V mengalami penurunan sebesar 91 mg/dL dengan pemberian ekstrak etanol daun kencana ungu 336 mg/kg BB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kencana ungu dapat memberikan efek antihiperglikemia terhadap mencit.

  • Uji efektivitas air rebusan biji pepaya (Carica papaya L.) terhadap jamur candida albicans penyebab kandidiasis
    by Melya Ananda Sakti on July 27, 2020 at 6:13 am

    Pepaya adalah tanaman yang populer namun pemanfaatan biji pepaya sebagai agen antijamur terhadap Candida albicans masih jarang diketahui masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya efektivitas air rebusan biji pepaya (Carica papaya L.) sebagai agen yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans penyebab kandidiasis. Pengujian efektivitas air rebusan menggunakan metode (Kirby Bauer) dengan paper disk. Sampel penelitian ini adalah air rebusan biji pepaya muda dengan tiga perlakuan yaitu P1 (200 ml), P2 (250 ml), dan P3 (300 ml). Kontrol positif nistatin dan kontrol negatif akuades. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air rebusan biji pepaya muda dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dengan diameter zona hambat berturut-turut P1: 14,4 mm, kategori hambat kuat P2: 12, 92 mm, kategori hambat kuat.

  • Uji antikolesterol ekstrak metanol daun sukun (Artocarpus altilis) terhadap kadar kolesterol total mencit jantan obesitas
    by Rina Wahyuning Prihatin on July 27, 2020 at 4:39 am

    Obesitas merupakan suatu kondisi terjadinya akumulasi lemak yang berlebih dalam tubuh. Hiperlipidemia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kadar kolesterol total dalam darah meningkat tinggi atau tidak dalam keadaan normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh penurunan kadar kolesterol mencit jantan obesitas yang diberi perlakuan ekstrak metanol daun sukun (Artocarpus altilis). Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental laboratorium yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap variabel terikat terhadap variabel bebas dengan rancangan acak lengkap. Penelitian ini menggunakan 4 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kelompok negatif, kelompok II untuk kontrol positif dengan perlakuan simvastatin 1,3 mg/kg bb, kelompok III dengan perlakuan ekstrak metanol daun sukun 19,6 mg/kg bb, dan kelompok IV dengan perlakuan ekstrak metanol daun sukun 39,2 mg/kg bb. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok I mengalami peningkatan kadar kolesterol sebesar 36 mg/dl, pada kelompok II mengalami penurunan kadar kolesterol sebesar 77,25 mg/dl dengan perlakuan simvastatin 1,3 mg/kg bb, pada kelompok III mengalami penurunan sebesar 55 mg/dl dengan perlakuan ekstrak metanol daun sukun 19,6 mg/kg bb, dan pada kelompok IV mengalami penurunan kadar kolesterol sebesar 71,5 mg/dl dengan perlakuan ekstrak metanol daun sukun 39,2 mg/kg bb. Jadi terdapat pengaruh perlakuan ekstrak metanol daun sukun terhadap penurunan kadar kolesterol pada mencit. Perlakuan ekstrak metanol daun sukun dapat menurunkan kadar kolesterol pada mencit jantan obesitas.

  • Uji perbandingan efek antipiretik ekstrak perkolat dan infusa buah pare (Momordica charantia L.) terhadap mencit jantan yang diinduksi vaksin DPT
    by Silvi Oktaviyani on July 24, 2020 at 6:32 am

    Buah pare (Momordica charantia L.) memiliki efek antipiretik karena adanya kandungan flavonoid. Penelitian ini bertujuan menentukan dan membandingkan efek antipiretik ekstrak perkolat dan infusa buah pare (Momordica charantia L.). Induksi demam dilakukan dengan penyuntikan vaksin difteri pertusis tetanus (DPT) dosis 0,2 ml/ ekor secara subkutan. Sebanyak 20 mencit jantan dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan, setiap kelompok perlakuan diinduksi dengan vaksin DPT. Kelompok I hanya diberi aquadest sebagai kontrol negatif, kelompok II diberi paracetamol dengan dosis 65 mg/ Kg BB sebagai kontrol positif, kelompok III diberi ekstrak buah pare dengan dosis 250 mg/ Kg BB dan kelompok IV diberi infusa buah pare dengan dosis 250 mg/ Kg BB. Suhu rektal mencit diamati setiap 30 menit sekali selama 2 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak perkolat dan infusa buah pare (Momordica charantia L.) dapat menurunkan suhu rektal hewan uji. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ekstrak perkolat dan infusa buah pare (Momordica charantia L.) diperoleh hasil signifikansi 0,093 > 0,05 jadi tidak terdapat perbedaan bermakna dalam penurunan suhu rektal hewan uji.

  • Uji aktivitas antibakteri air rebusan daun jambu biji (Psidium guajava L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus
    by Dyah Ayu Puspitasari on July 24, 2020 at 6:29 am

    Penyakit tertinggi yang menduduki peringkat keenam di Indonesia dan menempati peringkat keempat sebagai penyakit termahal dalam pengobatan adalah karies gigi. Salah satu penanganan karies gigi secara tradisional menggunakan antibakteri alternatif alami dari tumbuhan daun jambu biji (Psidium guajava), yang bersifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas daun jambu biji dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui uji daya hambat dari aktivitas air rebusan daun jambu biji terhadap bakteri Staphylococcus aureus adalah dengan metode difusi cakram Kirby&Bauer. Pembuatan air rebusan daun jambu biji dilakukan dengan 5 perlakuan yaitu dengan perbedaan jumlah akuades, yaitu 500 ml (P1), 400 ml (P2), 300 ml (P3), 200 ml (P4), dan 100 ml (P5). Analisa data menggunakan hasil rerata diameter zona hambat. Berdasarkan hasil yang didapatkan P1 memiliki rerata 16,71 mm dengan kategori sedang, P2 memilki rerata 17,10 mm dengan kategori sedang, P3 memiliki rerata 17,91 mm dengan kategori sedang, P4 memiliki rerata 20,31 mm dengan kategori kuat, dan P5 memiliki rerata 21,40 mm dengan kategori kuat.

  • Perhitungan angka lempeng total sebelum dan sesudah mencuci tangan dengan air rebusan daun sirih hijau (Piper betle L.)
    by Rizki Hayuning Sukmawati on July 24, 2020 at 4:56 am

    Salah satu cara untuk menjaga higienitas dan sanitasi diri adalah dengan rajin mencuci tangan. Kebersihan tangan penting untuk mencegah peyakit karena mikroba mengkontaminasi tangan dalam waktu yang singkat dalam aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai Angka Lempeng Total (ALT) sebelum dan sesudah mencuci tangan dengan air rebusan daun sirih hijau (Piper betle L.). Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorik. Penelitian dilakukan dengan penghitungan Angka Lempeng Total (ALT) bakteri telapak tangan sebelum dan sesudah mencuci dengan air rebusan daun sirih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mencuci tangan dengan air rebusan daun sirih hijau dapat mengurangi jumlah koloni bakateri dengan rata-rata jumlah koloni yaitu 5.335 koloni tiap gram.

  • Uji antihiperglikemik ekstrak bunga tapak dara merah (Catharanthus roseus (L.) G. Don var. rosea) pada mencit (Mus musculus)
    by Antonius Ergo Aprilian on July 24, 2020 at 3:38 am

    Antihiperglikemik merupakan suatu aktivitas yang diberikan oleh senyawa tertentu yang dapat mengobati penyakit diabetes sebagai akibat dari peningkatan kadar gula di dalam darah. Bunga tapak dara mengandung zat kimia alkaloid yang berkhasiat menurunkan kadar gula dalam darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan efektivitas ekstrak etanol bunga tapak dara merah (Catharantus roseus (L.) G. Don var. rosea) sebagai antihiperglikemik terhadap mencit (Mus musculus) jantan yang hiperglikemik. Penelitian ini merupakan penelitian True Experimental Design. Penelitian ini terbagi atas: kelompok I sebagai kontrol positif dengan pemberian suspensi glibenklamid 0,65 mg/kg BB, kelompok II sebagai kontrol negatif dengan pemberian suspensi CMC 0,5%, kelompok III dengan perlakuan ekstrak dengan dosis 140 mg/kg BB, kelompok IV dengan perlakuan ekstrak dengan dosis 280 mg/kg BB, kelompok V dengan perlakuan ekstrak dengan dosis 560 mg/ kg BB. Hasil penelitian menunjukan pada kelompok kontrol positif mengalami penurunan kadar gula darah sebesar 128 mg/dl, kelompok kontrol negatif mengalami penurunan sebesar 39,2 mg/dl, kelompok III dengan perlakuan ekstrak dengan dosis 140 mg/kg BB mengalami penurunan sebesar 50 mg/dl, kelompok IV dengan perlakuan ekstrak dengan dosis 280 mg/kg BB mengalami penurunan sebesar 62 mg/dl, kelompok V dengan perlakuan ekstrak dengan dosis 560 mg/kg BB mengalami penurunan sebesar 89,8 mg/dl. Hasil penelitian menunjukan pemberian ekstrak etanol bunga tapak dara warna merah (Catharantus roseus (L.) G. Don var. rosea) memiliki efek antihiperglikemik pada mencit jantan yang hiperglikemia.

  • Uji antihiperglikemik ekstrak etanol daun salam dan brotowali serta kombinasinya terhadap mencit jantan (Mus musculus)
    by Fenti Novitasari on July 23, 2020 at 6:56 am

    Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia). Daun salam dan brotowali merupakan tanaman herbal yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah. Flavonoid pada daun salam (Syzygium polyanthum Wight) dan alkaloid dalam brotowali (Tinospora crispa L. Miers) memiliki potensi untuk menurunkan kadar glukosa darah pada mencit hiperglikemia yang diinduksi glukosa 10%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan efek antihiperglikemik ekstrak etanol daun salam dan ekstrak etanol brotowali serta kombinasinya menggunakan metode maserasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yang menggunakan rancangan acak lengkap sebanyak 24 mencit dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif, Kelompok II sebagai kontrol positif diberi glibenklamid dengan dosis 0,65 mg/kg bb, ekstrak daun salam Kelompok III 437,5 mg/kg bb, ekstrak brotowali Kelompok IV 225,4 mg/kg bb, kombinasi ekstrak etanol daun salam dan brotowali Kelompok V dengan perbandingan 1:1 (437,5 mg/kg bb : 225,4 mg/kg bb) dan kombinasi ekstrak etanol daun salam dan brotowali, Kelompok VI dengan perbandingan ½ : ½ (218,75 mg/kg bb : 112,7 mg/kg bb). Hasil penelitian menunjukkan pada rata-rata penurunan glukosa darah mencit Kelompok I 34,25 mg/dl, Kelompok II 117,75 mg/dl, kelompok III 99,25 mg/dl, kelompok IV 129,25 mg/dl, Kelompok V 144,5 mg/dl, dan Kelompok VI 90,75 mg/dl. Ekstrak etanol daun salam dan brotowali serta kombinasinya dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit.

  • Uji efektivitas infusa daun kersen (Muntingia calabura L.) sebagai antikolesterol terhadap mencit (Mus musculus)
    by Arien Pramesti on July 23, 2020 at 5:03 am

    Kolesterol merupakan suatu lemak atau lipid golongan sterol yang diproduksi oleh tubuh. Semakin tinggi kadar kolesterol dalam darah, semakin besar pula resiko terjadinya aterosklerosis. Daun Kersen (Muntingia calabura L.) adalah salah satu tanaman yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kadar kolesterol mencit yang diinduksi dengan kuning telur puyuh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental laboratorium yang menggunakan rancangan acak lengkap. Penelitian ini dibagi dalam IV perlakuan. Perlakuan I untuk kontrol negatif, perlakuan II untuk kontrol positif dengan pemberian simvastatin 1,3 mg/kg bb, perlakuan III dengan pemberian infusa daun kersen 3,64 g/kg bb, dan perlakuan IV dengan pemberian infusa daun kersen 7,28 g/kg bb. Hasil penelitian pada perlakuan I mengalami peningkatan kadar kolesterol sebesar 36 mg/dl, perlakuan II mengalami penurunan kadar kolesterol sebesar 51 mg/dl dengan pemberian simvastatin 1,3 mg/kg bb, perlakuan III mengalami penurunan kadar kolesterol sebesar 41,25 mg/dl dengan pemberian infusa daun kersen 3,64 g/kg bb, dan perlakuan IV mengalami penurunan kadar kolesterol sebesar 50 mg/dl dengan pemberian infusa daun kersen 7,28 g/kg bb.

  • Uji perbandingan efek antipiretik daun kemangi (Ocimum sanctum) dan daun pepaya (Carica papaya) terhadap mencit jantan yang mengalami demam dengan vaksin DPT
    by Sinta Anastasiana on July 22, 2020 at 6:01 am

    Secara empiris daun kemangi (Ocimum sanctum) dan daun pepaya (Carica papaya) digunakan untuk menurunkan demam. Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan secara ilmiah efek antipiretik dan membandingkan efektivitas antipiretik kedua tanaman tersebut. Penelitian merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Sebanyak dua puluh ekor mencit jantan galur Swiss dibagi dalam 5 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Semua mencit diinduksi demam menggunakan vaksin DPT dengan dosis 0,2 ml secara subkutan. Setelah mengalami demam mencit diberi perlakuan sesuai kelompoknya. Kelompok I sebagai kontrol diberi akuades, Kelompok II diberi parasetamol dengan dosis 65mg/kgBB, Kelompok III diberi ekstrak daun pepaya dengan dosis 130mg/kg BB, dan Kelompok IV diberi ekstrak daun kemangi dengan dosis 130mg/kgBB. Pengukuran suhu dilakukan setiap 30 menit sampai menit 120. Hasil penelitian menunjukan bahwa daun kemangi (Ocimum sanctum) dan daun pepaya (Carica papaya)memiliki efek sebagai antipiretik. Potensi efek antipiretik daun pepaya (Carica papaya) lebih besar dibandingkan daun kemangi (Ocimum sanctum) pada dosis yang sama.

  • Uji aktivitas antibakteri air rebusan daun sirih merah (Piper crocatum Ruitz & Pav.) dan daun sirih hijau (Piper betle L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus
    by Ulta Rimasyandy on July 22, 2020 at 5:33 am

    Salah satu penyakit yang masih banyak ditemukan dan menjadi masalah adalah penyakit infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Daun sirih hijau (Piper betle L.) dan daun sirih merah (Piper crocatum Ruitz & Pav.) diketahui memliki aktivitas antibakteri secara empiris. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi aktivitas antibakteri daun sirih merah dan sirih hijau terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorik dengan metode difusi cakram Kirby&Bauer dengan tiga kali pengulangan. Air rebusan daun sirih merah dan hijau dibuat dalam dua perlakuan, yaitu 100 gram daun direbus dalam 500 ml akuades (M.P1 dan H.P1) dan 100 gram daun direbus dalam 250 ml akuades (M.P2 dan H.P2). Kontrol positif menggunakan siprofloksasin 50μg/ml dan kontrol negatif menggunakan akuades.Hasil uji antibakteri dengan perlakuan M.P1 menujukkan daya hambat sebesar 6,05 mm dan M.P2 sebesar 6,17 mm dikategorikan memiliki daya hambat yang kurang efektif. Hasil uji antibaktei perlakuan H.P1 menunjukkan daya hambat sebesar 21,40 mm dan H.P2 sebesar 22,95 mm dikategorikan memiliki daya hambat kuat.

  • Uji aktivitas antibakteri air rebusan kayu secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap bakteri Escherichia coli
    by Amallia Putri Megarani on July 22, 2020 at 5:13 am

    Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan kondisi terdapatnya mikroorganisme dalam urin dengan jumlah sangat banyak dan mampu menimbulkan infeksi pada saluran kemih. Sebesar 85% kasus ISK disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Kayu secang mengandung senyawa antibakteri yaitu brazilin, flavonoid, tanin, saponin, alkaloid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari air rebusan kayu secang terhadap bakteri Escherichia coli. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan metode difusi cakram Kirby &Bauer. Populasi penelitian ini adalah Escherichia coli. Sampel penelitian ini adalah air rebusan kayu secang dengan lima perlakuan yaitu 100 gram kayu secang direbus dengan 500ml akuades (P1), 400ml akuades (P2), 300ml akuades (P3), 200ml akuades (P4) dan 100ml akuades (P5). Kontrol positif siprofloksasin dan kontrol negatif akuades. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air rebusan kayu secang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan diameter zona hambat berturut-turut pada P1: 7,00mm P2: 7,66mm, P3: 8,16mm, P4: 12,53mm dan P5: 13,56mm.