- Pengaruh pola asuh demokratis dan rasa percaya diri siswa terhadap penerimaan sosial teman sebayaby Budi Arsa Hidayatullah on February 1, 2021 at 4:07 am
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pola asuh demokratis dan rasa percaya diri siswa terhadap penerimaan social teman sebaya. Populasi siswa Santo Yusuf Madiun kelas IX A dan IX B tahun 2020/2021 dalam penelitian ini adalah 60 siswa. Teknik sampling yang digunakan penulis adalah Cluster Sampling. Data diperoleh dengan menggunakan metode angket berbentuk skala yaitu Pola Asuh Demokratis dan Rasa Percaya Diri Siswa, Penerimaan Sosial Teman Sebaya. Dalam penelitian ini penulis mengajukan 3 hipotesis yaitu:1) Hipotesis minor pertama yang berbunyi: pola asuh demokratis (X1) berpengaruh terhadap penerimaan sosial teman sebaya (Y) ditolak. 2) Hipotesis minor kedua yang berbunyi: , rasa percaya diri siswa (X2) berpengaruh terhadap penerimaan sosial teman sebaya (Y) diterima.3) Hipotesis mayor berbunyi: pola asuh demokratis (X1) dan rasa percaya diri siswa (X2) berpengaruh terhadap penerimaan sosial teman sebaya (Y) diterima. Data dianalisis dengan menggunakan teknik regresi linier berganda. Dari Hasil analisis persamaan garis regresi Y=55.170 + 0.355 + 0.177. Hasil uji hipotesis selanjutnya menunjukkan bahwa: 1) pola asuh demokratis berpengaruh signifikan terhadap penerimaan sosial teman sebaya ditolak, terbukti t hit= 0,348 < t tabe l= 1,671, 2) rasa percaya diri siswa berpengaruh signifikan terhadap penerimaan sosial teman sebaya diterima, terbukti t hit= 6,416 > t tabel=1,671, 3) pola asuh demokratis dan rasa percaya diri siswa berpengaruh signifikan terhadap penerimaan sosial teman sebaya, terbukti F hit= 32,339 >F tabel=3,156. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) hipotesis minor pertama ditolak. 2) hipotesis minor kedua diterima 3) hipotesis mayor diterima.
- Persepsi konseli tentang konseling dan kualitas kepribadian konselor terhadap keberhasilan layanan konseling individualby Yohanes Paulus Caesar Ari Laksono on February 1, 2021 at 3:27 am
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Persepsi Konseli Tentang Konseling dan Kualitas Kepribadian Konselor Terhadap Keberhasilan Layanan Konseling Individual. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Gamaliel 1 Madiun, yang pernah melakukan layanan konseling individual pada bulan Juli – Oktober 2020 dengan jumlah 75 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh, dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 75 siswa. Data diperoleh dengan menggunakan metode angket berbentuk skala, yaitu skala keberhasilan layanan konseling individual, skala persepsi konseli tentang konseling, dan skala kualitas kepribadian konselor. Penulis mengajukan 3 hipotesis, yaitu: 1). Hipotesis minor pertama: Persepsi konseli tentang konseling berpengaruh terhadap keberhasilan layanan konseling individual, 2). Hipotesis minor kedua: Kualitas kepribadian konselor berpengaruh terhadap keberhasilan layanan konseling individual, 3). Hipotesis mayor: Persepsi konseli tentang konseling dan kualitas kepribadian konselor berpengaruh terhadap keberhasilan layanan konseling individual. Data dianalisis dengan menggunakan teknik regresi berganda. Model persamaan regresi Ỳ = 20,074 + 0,228X₁ + 0,297X₂ hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa: 1). Persepsi konseli tentang konseling berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan layanan konseling individual diterima, karena terbukti t hitung > t tabel = (2,008 > 2,000), 2). Kualitas kepribadian konselor berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan layanan konseling individual diterima, karena terbukti t hitung > t tabel = (2,323 > 2,000), 3). Persepsi konseli tentang konseling dan kualitas kepribadian konselor berpengaruh terhadap keberhasilan layanan konseling individual diterima, karena terbukti F hitung > F tabel = (9,037 > 3,12). Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa: 1). Hipotesis minor pertama diterima, 2). Hipotesis minor kedua diterima, 3). Hipotesis mayor diterima.
- Keberhasilan layanan konseling individu ditinjau dari ragam konseliby Stephens Puthut Dwi Admojo on January 29, 2021 at 6:54 am
Tujuan penelitian yaitu: 1) untuk melihat tingkat keberhasilan layanan konseling individu pada ragam konseli sukarela, 2) untuk melihat tingkat keberhasilan layanan konseling individu pada ragam konseli tidak sukarela, 3) untuk melihat perbedaan tingkat keberhasilan layanan konseling individu antara ragam konseli sukarela dengan ragam konseli tidak sukarela. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Pola penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X–XII SMA Santo Bonaventura Madiun tahun pelajaran 2020/2021, yang pernah mendapatkan layanan konseling individu berdasarkan buku catatan konselor sekolah sebanyak 40 siswa (21 Konseli Sukarela dan 19 Konseli Tidak Sukarela). Penelitian ini mengambil seluruh subjek dari populasi sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen penelitian ini menggunakan angket berbentuk skala keberhasilan layanan konseling individu. Data dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan uji independent samples t test. Hasil penelitian menunjukkan persentase keberhasilan layanan konseling individu dari variabel ragam konseli sukarela yaitu sebanyak 9,5% sangat tinggi, 33,3% tinggi, 52,4% cukup tinggi, dan 4,8% rendah. Sedangkan persentase keberhasilan layanan konseling individu dari variabel ragam konseli tidak sukarela yaitu sebanyak 31,6% tinggi, 57,9% cukup tinggi, dan 10,5% rendah. Jika berdasarkan pada dasar pengambilan keputusan melalui perbandingan nilai t hitung dengan t tabel, hasil uji hipotesis nilai -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel (-2,024 ≤ 0,746 ≤ 2,024) dan signifikansi > 0,05 (0,461 > 0,05) maka Ho diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat keberhasilan layanan konseling individu antara ragam konseli sukarela dengan ragam konseli tidak sukarela.