Farmas 2021

  • Uji nilai Sun Protection Factor (SPF) dari ekstrak etanol daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
    by Dika Rahmatika Noviani on January 20, 2022 at 6:45 am

    Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) mengandung senyawa flavonoid. Efektivitas tabir surya dapat dinyatakan dengan nilai Sun Protection Factor (SPF). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai SPF dari ekstrak etanol Hibiscus rosa-sinensis L. yang dilakukan dalam larutan secara in vitro menggunakan Spektrofotometri Uv- Vis yang diolah berdasarkan persamaan Mansur. Larutan ekstrak Hibiscus rosa-sinensis L. diformulasikan dengan variasi konsentrasi ekstrak 10%, 15% dan 20%. Nilai SPF krim ekstrak etanol Hibiscus rosa-sinensis L. dengan konsentrasi 10%, 15%, dan 20% masing- masing yaitu 9,26; 16,50; dan 21,53. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak dengan konsentrasi 20% memiliki potensi yang lebih baik dibandingkan konsentrasi 10% dan 15% ditujukan dengan nilai signifikansi yaitu 0,827 > 0,05.

  • Pengaruh suhu penyimpanan terhadap kadar suspensi asam mefenamat
    by Sri Wahyu Wulandari on October 15, 2021 at 3:33 am

    Asam mefenamat merupakan obat yang berkhasiat sebagai analgetik. Suspensi adalah bentuk sediaan yang mengandung bahan obat dalam bentuk halus dan tidak larut yang terdispersi dalam cairan pembawa, sediaan suspensi ditujukan untuk pasien yang kesulitan menelan sediaan tablet, terutama anak dan lansia. Sediaan suspensi mudah dipengaruhi oleh cahaya, suhu dan kelembapan, sehingga penyimpanan sangat mempengaruhi kadar dalam sediaan. Obat dikatakan stabil apabila obat tidak berubah secara organoleptis dan tidak berkurang kadarnya. Asam mefenamat memiliki gugus kromofor dan ausokrom yang dapat menyerap radiasi didaerah ultraviolet sehingga dapat dilakukan penelitian dengan menggunakan alat Spektrofotometi UV-Vis. Penelitian eksperimental meliputi uji organoleptik dan penetapan kadar. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perubahan secara organoleptik sebelum dan setelah diberi perlakuan suhu penyimpanan. Dan hasil dari penetapan kadar dari rata-rata persentase suspensi asam mefenamat yang di simpan pada suhu dingin (2-8 oC) 77,561%, suhu ruang (28oC) 105,737% dan suhu berlebih (35oC) 49,914%. Berdasarkan analisis secara statistika menunjukkan hasil bahwa suhu penyimpanan yang berbeda dapat mempengaruhi kadar suspensi asam mefenamat.

  • Penggunaan pati biji nangka (Artocarpus hetrophyllus Lamk) sebagai bahan pengikat (Binder) dalam tablet paracetamol menggunakan metode granulasi basah
    by Aqilla Fadia Hayya on October 14, 2021 at 6:14 am

    Pati biji nangka (Artocarpus hetrophyllus) sudah diujikan dapat digunakan sebagai bahan pengikat dalam pembuatan tablet paracetamol. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pati biji nangka (Artocarpus hetrophyllus) sebagai bahan pengikat (binder) dalam tablet paracetamol menggunakan metode granulasi basah. Biji nangka (Artocarpus hetrophyllus) dihaluskan, disaring, dienap-tuangkan dan dikeringkan hingga mendapatkan pati. Pengujian pati biji nangka sebagai bahan pengikat dengan analisis kadar air, uji sudut diam, dan uji waktu alir. Hasil yang diperoleh memperlihatkan rata-rata kadar air pati biji nangka sebesar 6,6%. Kadar air granul dalam formulasi 2% yaitu 5%, formulasi 5% yaitu 2,5%, formulasi 8% yaitu 0%, dan formulasi 10% yaitu 5%. Kadar air granul pembawa dan paracetamol dalam formulasi 2% yaitu 0%, formulasi 5% yaitu 2,5%, formulasi 8% yaitu 2,5% dan formulasi 10% yaitu 2,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pati biji nangka memiliki daya ikat yang baik dan dapat digunakan untuk bahan pengikat pada konsentrasi 2%,5%,8%,10%. Konsentrasi daya ikat yang baik terdapat pada formulasi dengan kadar pati 10%. Hasil dari pencetakan granul pembawa dan paracetamol serbuk tidak menunjukkan sifat fisik yang free flowing sehingga pada saat pencetakan tablet, tablet yang dihasilkan mudah rapuh.

  • Evaluasi penyimpanan obat dan alat kesehatan di Depo Obat Unit Gawat Darurat RSUD Caruban dengan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
    by Karina Yuniar Putri on October 14, 2021 at 3:20 am

    Depo obat merupakan tempat pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian yang professional dan bertanggung jawab dibutuhkan dalam mendukung upaya kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu. Proses akreditasai Rumah sakit dianggap sebagai jaminan kualitas dari suatu Institusi Rumah Sakit. Sebagai bagian dari Instalasi Farmasi, depo obat UGD perlu memperhatikan proses penyimpanan yang menjamin keamanan serta kualitas obat dan alat kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebesapa besar kesuaian penyimpanan obat dan alat kesehatan sesuai Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS). Penelitian dilakukan dengan mengobservasi secara langsung menggunakan daftar check list menggunakan table pengamatan, kemudian dihitung presentase kesesuaian parameternya berdasarkan SNARS. Hasilnya menunjukkan bahawa kesesuaian Standar Operasional Prosedur sebesar 42,85% (cukup baik), Kesesuaian Sarana dan Prasarana Penyimpanan sebesar 57.69% (cukup baik) dan Pengaturan penyimpanan obat kesesuaiannya sebesar 53,33% (sangat baik).

  • Profil penggunaan obat antihipertensi di Poli Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun Periode Januari-Maret 2020
    by Prayogo Prayogo on October 14, 2021 at 3:05 am

    Hipertensi merupakan kodisi klinis tekanan darah sistolik lebih besar dari atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih besar dari atau sama dengan 90 mmHg. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Madiun hipertensi menempati urutan 10 besar penyakit terbanyak di Kota Madiun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemakaian obat antihipertensi di poli dalam RSUD Kota Madiun. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif, pengumpulan data dilakukan secara retrospektif, diperoleh dari data sekunder yaitu resep obat antihipertensi yang masuk di Instalasi Farmasi RSUD Kota Madiun dari Poli Dalam bulan Januari sampai Maret 2020. Hasil penelitian berdasarkan penggolongan obat yaitu golongan Angiotensin II receptor blockers (ARB), Diuretik, Angiotensin Converting Enzym Inhibitor (ACEI), Calcium Channel Blockers (CCB), dan Beta Blocker (BB). Obat antihipertensi yang digunakan adalah amlodipin, nifedipin, lisinopril, furosemid, ramipril, valsartan, candesartan, captopril, propranolol dan bisoprolol, Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pasien hipertensi di poli dalam RSUD Kota Madiun pada periode Januari – Maret 2020 paling banyak berjenis kelamin perempuan (62%) dan usia penderita hipertensi paling banyak di atas 45 tahun (97,25%). Golongan obat hipertensi terbanyak adalah golongan Calcium Channel Blocker (CCB) sebanyak (28%). Obat antihipertensi yang paling banyak diresepkan adalah amlodipin sebanyak (21%).