- Proses berpikir memecahkan masalah matematika dua siswa SMAK Santo Bonaventura Madiun berdasarkan tipe kepribadian ekstrovert dan introvertby Razella Cici Putriatama on September 20, 2023 at 1:43 am
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui proses pemecahan masalah dua siswa SMAK Santo Bonaventura Madiun berdasarkan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert, (2) mengetahui proses berpikir dua siswa SMAK Santo Bonaventura Madiun dalam memecahkan masalah matematika ditinjau berdasarkan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert, (3) mengetahui kelebihan dan kekurangan proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert. Tipe kepribadian menurut Myress-Briggs type indicator (MBTI) dibedakan menjadi dua tipe yaitu ekstrovert dan introvert. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 11 IPA SMAK Santo Bonaventura Madiun pada bulan April dan Mei 2023. Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner, tes, dan wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: (1) kuisioner tipe kepribadian siswa, (2) tes pemecahan masalah matematika materi baris dan deret, (3) wawancara. Dari hasil penelitian diperoleh: (1) proses pemecahan masalah siswa introvert adalah siswa introvert mampu memahami dan menggunakan rumus yang ada untuk memecahkan masalah yang dihadapi, siswa introvert memecahkan permasalahan dengan penulisan yang sistematis, siswa introvert memiliki ketelitian yang cukup baik untuk memecahkan masalah, siswa introvert memiliki kreativitas dan inovasi yang cukup baik untuk memecahkan masalah, siswa introvert memecahkan masalah dengan proses dan langkah-langkah yang runtut dan jelas. Proses pemecahan masalah siswa ekstrovert adalah siswa ekstrovert cukup memahami rumus yang ada untuk memecahkan masalah, siswa ekstrovert memecahkan masalah tanpa menggunakan penulisan yang sistematis, ketelitian siswa ekstrovert masih kurang dalam memecahkan masalah, siswa ekstrovert memiliki kreativitas dan inovasi yang cukup baik untuk memecahkan masalah, siswa ekstrovert memecahkan masalah dengan tidak menuliskan proses pengerjaan yang lengkap dan runtut. (2) Proses berpikir siswa introvert dalam memecahkan masalah yaitu siswa memiliki pemikiran yang sistematis, siswa mengerjakan soal dengan tidak urut berdasarkan nomor soal, strategi pemecahan masalah tanpa melakukan pengecekan kembali, pemecahan masalah menggunakan cara konseptual, siswa dapat memahami masalah dengan sekali membaca dan menuliskan pada lembar jawab, siswa introvert sedikit lamban dalam mengambil keputusan, dan siswa introvert harus menulis dan menemukan semua informasi terlebih dahulu baru kemudian mensubstitusi pada rumus. Sedangkan proses berpikir siswa ekstrovert adalah kurang sistematis, pengerjaan soal oleh siswa tidak urut sesuai nomor soal, strategi pemecahan masalah tanpa melakukan pengecekan kembali, pemecahan masalah menggunakan cara konseptual, siswa ekstrovert memerlukan beberapa kali membaca soal untuk memahami masalah, siswa ekstrovert dapat mengambil keputusan dengan cepat, dan siswa ekstrovert menemukan semua informasi sembari mengerjakan. (3) Kelebihan proses berpikir siswa introvert dalam memecahkan masalah matematika adalah: (1) pekerjaan sistematis dan runtut, (2) ketelitian yang baik, (3) penulisan proses pengerjaan lengkap dan tepat, (4), pantang menyerah. Kelebihan proses berpikir siswa ekstrovert dalam memecahkan masalah matematika adalah: (1) memiliki ingatan yang baik, (2) memiliki kepercayaan diri yang baik, (3) Berani mengambil keputusan, (4) Menyelesaikan masalah dengan durasi cepat. Kekurangan proses berpikir siswa introvert: (1) kepercayaan diri yang rendah, (2) harus beracuan pada rumus, (3) terlalu pemikir dan takut mengambil keputusan, (4) Tidak melakukan pengecekan kembali. Kekurangan proses berpikir siswa ekstrovert : (1) Kurang sistematis, (2)cepat bosan saat memecahkan masalah, (3) kurang teliti, (4) Mudah menyerah.
- Analisis kemampuan koneksi matematis siswa berdasarkan field independent dan field dependent pada siswa SMK Santo Bonaventura 1 Madiunby Imam Maun Qoharudin on September 20, 2023 at 1:42 am
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan koneksi matematis siswa berdasarkan gaya kognitif field independent dan field dependent dalam menyelesaikan soal transformasi geometri pada siswa SMK Santo Bonaventura 1 Madiun. Indikator koneksi matematis yang diamati adalah kemampuan siswa dalam menghubungkan konsep matematika dengan matematika yang lain, menghubungkan konsep matematika dengan ilmu pengetahuan yang lain, dan menghubungkan konsep matematika dengan kehidupan sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek yang diteliti adalah seluruh siswa kelas XII di SMK Santo Bonaventura 1 Madiun. Teknik pengumpulan data berupa tes pengelompokan gaya kognitif yakni tes GEFT yang dikembangkan oleh witkin dkk kepada seluruh siswa, hasil tes GEFT selanjutnya dipilih dua subjek gaya kognitif field independent dan field dependent, selanjutnya tes soal koneksi matematis dan wawancara terkait pengerjaan tes soal koneksi untuk dilihat kemampuan koneksi matematisnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Siswa field independent memenuhi ketiga indikator koneksi matematis yakni kemampuan siswa dalam mengaitkan matematika dengan matematika lain, kemampuan siswa dalam mengaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari dan kemampuan siswa dalam mengaitkan matematika dengan ilmu pengetahuan yang lain. (2) Siswa field dependent memenuhi satu indikator koneksi matematis yakni kemampuan siswa dalam mengaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari, tidak memenuhi indikator koneksi matematis mengaitkan matematika dengan ilmu pengetahuan yang lain. Namun terdapat siswa field dependent yang memenuhi indikator koneksi matematis mengaitkan matematika dengan matematika lain.